Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Campur Tangan Belanda dalam Kerajaan Banten

Kompas.com - 01/11/2022, 23:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Banten mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, yang berkuasa antara 1651-1683.

Di saat yang sama, kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa menandai masuknya pengaruh pemerintah kolonial Belanda di dalam kerajaan.

Namun, pengaruh Belanda tidak masuk atas restu Sultan Ageng Tirtayasa, tetapi melalui putranya yang bernama Sayyidi Syeikh Maulana Mansyuruddin atau Sultan Haji.

Sultan Haji berhasil dihasut oleh Belanda, yang membuka jalan bagi VOC untuk ikut campur dalam urusan internal Kerajaan Banten.

Lantas, apa dampak dari Belanda mencampuri urusan internal Kerajaan Banten?

Baca juga: Sultan Haji, Raja Kesultanan Banten yang Berkhianat demi Kekuasaan

Dampak campur tangan Belanda

Taktik Belanda melalui VOC untuk melibatkan diri ke dalam elite kerajaan yang tengah berkonflik diterapkan di banyak wilayah Nusantara, Banten hanya salah satunya.

Bagi VOC, Banten dianggap strategis. Di samping menjadi bandar pengekspor lada terbesar di Jawa pada abad ke-17, lokasinya yang dekat dengan Batavia dianggap berpotensi mengancam kedudukan VOC.

Kondisi tersebut diperkuat oleh fakta bahwa Sultan Ageng Tirtayasa merupakan pemimpin Banten yang gigih memerangi pemerintah Belanda.

Oleh karena itu, ketika terdeteksi adanya krisis internal di Kerajaan Banten yang disebabkan oleh merenggangnya hubungan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji, Belanda cepat bergerak.

Belanda menghasut Sultan Haji, yang membuat putra Sultan Ageng Tirtayasa ini membelot dan bekerja sama dengan VOC.

Sejak saat itu, Belanda mulai mengintervensi urusan-urusan Kerajaan Banten.

Baca juga: Konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji

Berikut ini beberapa akibat ikut campurnya Belanda dalam urusan internal Kerajaan Banten.

Terjadi perebutan kekuasaan yang berakibat lengsernya Sultan Ageng Tirtayasa

Campur tangan Belanda dalam urusan internal Kerajaan Banten mengakibatkan terjadinya perebutan kekuasaan antara Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa.

Dengan bantuan Belanda, Sultan Haji akhirnya bertakhta di Kerajaan Banten dan mendepak ayahnya sendiri.

Sedangkan Sultan Ageng Tirtayasa tidak hanya lengser dari Kerajaan Banten, tetapi diasingkan oleh Belanda hingga akhir hayatnya.

Baca juga: Alasan Sultan Ageng Tirtayasa Melakukan Perlawanan terhadap VOC

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com