Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi KH Bisri Syansuri, Tokoh NU dan Pejuang RUU Perkawinan

Kompas.com - 22/08/2022, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber NU Online

KOMPAS.com - KH Bisri Syansuri adalah seorang ulama dan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang ahli di bidang fikih (hukum Islam).

Ia merupakan pendiri Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, atau lebih dikenal dengan Pondok Denanyar di Jombang, Jawa Timur.

Di pondok pesantrennya itu, KH Bisri membuat gebrakan baru dengan membuka kelas khusus bagi siswa perempuan.

Selain aktif di bidang keagamaan, KH Bisri juga terjun ke dunia politik dan dikenal sebagai salah satu tokoh pejuang Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkawinan pada masa awal Orde Baru.

Baca juga: KH Hasyim Asyari: Silsilah, Peran, dan Perjuangannya

Pendidikan KH Bisri Syansuri

KH Bisri Syansuri lahir di Desa Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 18 September 1886.
Ayah dan ibunya bernama KH Syansuri dan Nyai Mariah.

Sejak kecil, KH Bisri belajar dengan para ulama yang menguasai berbagai bidang ilmu.

Salah satu guru semasa kecilnya adalah KH Abd Salam, ahli Al Quran dan fikih yang membimbingnya belajar ilmu nahwu, fikih, tasawuf, tafsir, dan hadis.

Ketika menginjak usia 15 tahun, KH Bisri mulai belajar kepada ulama dari luar daerahnya, di antaranya KH Kholil Kasingan Rembang, KH Syu’aib Sarang Lasem, dan Syaikhona Kholil Bangkalan, hingga akhirnya berkawan dengan KH Abdul Wahab Hasbullah.

Setelah itu, KH Bisri belajar kepada KH Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng, salah satu pesantren terbesar di Jombang, selama enam tahun.

Pada 1912, KH Bisri melanjutkan pendidikan Islam ke Mekkah bersama KH Abdul Wahab Hasbullah.

Baca juga: KH Abdul Wahab Hasbullah: Peran dan Perjuangannya

KH Bisri Syansuri menuntut ilmu di kota suci Mekkah selama dua tahun. Beberapa gurunya di sana yakni Syekh Muhammad Bakir, Syekh Muhammad Said Yamani, Syekh Ibrahim Madani, Syekh Al-Maliki, KH Ahmad Khatib Padang, dan Syekh Mahfudz Tremas.

Ketika di Mekkah, KH Bisri menikah dengan Chodidjah, yang tidak lain adalah adik KH Abdul Wahab Hasbullah.

Di tahun yang sama, yakni pada 1914, mereka kembali ke Tanah Air dan menetap di Jombang.

Baca juga: KH Zainal Mustafa, Pemimpin Perlawanan Rakyat Singaparna

Mendirikan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif

Sepulang dari Mekkah, KH Bisri Syansuri mendirikan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, atau lebih dikenal dengan Pondok Denanyar di Jombang, Jawa Timur.

Di pesantren yang didirikannya ini, KH Bisri membuat gebrakan sebagai ulama pertama yang membuka kelas khusus santri perempuan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com