Cerita Rakyat Roro Kuning

KOMPAS.com - Roro Kuning adalah nama sebuah air terjun yang berada di Nganjuk, Jawa Timur.

Air terjun dengan ketinggian antara 10-15 meter ini mengalir dari Gunung Willis, yang berderai merambat di sela-sela bebatuan padas di bawah pepohonan hutan pinus.

Konon, asal-usul nama Roro Kuning berasal dari sebuah cerita rakyat yang populer di kalangan masyarakat Nganjuk dan Kediri.

Cerita rakyat Roro Kuning mengisahkan tentang putri raja dari Kerajaan Kediri atau Kerajaan Daha.

Berikut ini kisah dalam cerita rakyat Roro Kuning.

Baca juga: Cerita Rakyat Keong Mas

Kisah putri raja yang terserang penyakit

Cerita rakyat Roro Kuning berasal dari daerah Kediri, Jawa Timur. Kendati demikian, kisah yang beredar di kalangan masyarakat memiliki beragam versi.

Salah satu versi yang beredar menyebut nama Roro Kuning berasal dari kisah Ruting dan Roro Kuning, putri Raja Kediri atau Daha yang berkuasa sekitar abad ke-11 atau abad ke-12.

Ruting memiliki nama asli Dewi Kilisuci dan Roro Kuning bernama asli Dewi Sekartaji, yang merupakan putri Lembu Amiseno dari Kerajaan Daha.

Suatu ketika, Ruting dan Roro Kuning jatuh sakit dan tidak ada satu orang pun di kerajaan yang bisa menyembuhkannya.

Ruting mengalami sakit kuning, sementara Roro Kuning sakit gondok serta kulit.

Guna menyembuhkan penyakit itu, Ruting dan Roro Kuning mengembara masuk ke dalam hutan belantara.

Baca juga: Cerita Rakyat Asal-usul Telaga Sarangan

Mereka mengitari gunung dan akhirnya sampai di lereng Gunung Willis, tepatnya di Desa Bajulan, Nganjuk.

Ketika sedang beristirahat, Ruting dan Roro Kuning bertemu dengan Resi Darmo dari Padepokan Ringin Putih di Desa Bajulan.

Mereka kemudian dirawat dan diberi obat tradisional oleh resi yang dipercaya memiliki kesaktian.

Begitu meminum obat yang diberikan Resi Darmo, Ruting dan Roro Kuning sembuh dari penyakitnya.