Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Asal-usul Telaga Sarangan

Kompas.com - 10/05/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Telaga Sarangan adalah salah satu kawasan wisata yang terletak di kaki Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Telaga Sarangan menjadi destinasi wisata populer di Kabupaten Magetan, yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan air laut.

Telaga ini memiliki luas sebesar 30 hektar dengan kedalaman sekitar 28 meter. Di balik keindahan alamnya, ternyata ada legenda di balik asal-usul Telaga Sarangan yang terkenal di kalangan masyarakat sekitar.

Bagaimana cerita rakyat asal-usul Telaga Sarangan?

Baca juga: Sejarah Legenda Batu Gantung di Tepi Danau Toba

Sejarah Telaga Sarangan

Menurut legenda, sejarah Telaga Sarangan berasal dari kisah sepasang suami istri bernama Kyai dan Nyai Pasir.

Itulah mengapa, Telaga Sarangan juga disebut sebagai Telaga Pasir.

Setelah bertahun-tahun hidup bersama, Kyai dan Nyai Pasir belum juga dikaruniai buah hati.

Suatu ketika, Kyai dan Nyai Pasir bersemedi untuk memohon kepada Sang Hyang Widhi agar segera diberikan anak.

Harapan pasangan ini pun terkabul, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Joko Lelung.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Kyai dan Nyai Pasir bekerja dengan bercocok tanam dan berburu.

Pekerjaan mereka bisa dibilang cukup berat, sehingga kesehatan fisik menjadi sangat penting.

Baca juga: Cerita Rakyat Keong Mas

Supaya kondisi fisik mereka selalu sehat, Kyai dan Nyai Pasir kembali bersemedi dan memohon kepada Sang Hyang Widhi.

Di tengah bersemedi, pasangan suami istri ini mendapat amanat bahwa keinginannya akan terkabul jika berhasil menemukan dan memakan telur yang ada di dekat ladangnya.

Tidak lama kemudian, Nyai Pasir menemukan telur dan membawanya pulang untuk dimasak. Telur itu kemudian dibagi dua untuk dimakan bersama Kyai Pasir.

Setelah memakan telur itu, Kyai Pasir kembali ke ladang. Anehnya, di tengah perjalanan, badannya terasa panas dan sangat gatal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com