Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erich Honecker, Sosok Penting di Balik Tembok Berlin

Kompas.com - 30/03/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Erich Honecker merupakan pemimpin Jerman Timur periode 1976-1989 yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Sosialis Jerman (SED).

Karier politiknya dimulai sejak 1930-an, ketika bergabung dengan Partai Komunis Jerman dan menjadi musuh Hitler.

Erich Honecker juga dikenal sebagai Kepala Negara Jerman Timur yang memberlakukan kebijakan tembak mati bagi penduduk Jerman Timur yang berusaha menyeberangi perbatasan.

Pasalnya, ia merupakan salah satu sosok penting di balik berdirinya Tembok Berlin, yang memisahkan Jerman Barat dan Timur selama 28 tahun (1961-1989).

Baca juga: Tembok Berlin: Sejarah dan Runtuhnya

Masa muda

Erich Honecker lahir di Neunkirchen, Jerman, pada 25 Agustus 1912. Ia merupakan putra seorang politisi bernama Wilhelm Honecker dan Caroline Catharine Weidenhof.

Sejak kecil, ia telah mengenal komunisme dan bergabung dalam kelompok anak-anak Liga Spartacus ketika menginjak usia 10 tahun.

Empat tahun kemudian, Honecker masuk Liga Komunis Muda Jerman (KJVD), di mana ia dipilih menjadi pemimpinnya pada 1931.

Setelah selesai sekolah, ia sempat bekerja sebagai petani di Pomerania selama hampir dua tahun dan menjadi tukang bersama pamannya.

Pada 1928, Honecker mendapat kesempatan belajar di Moskwa, Rusia, dari KJVD.

Baca juga: Kerugian yang Diderita Jerman Akibat Perjanjian Versailles

Menjadi musuh Nazi

Pada 1930, di usia 18 tahun, Erich Honecker bergabung dengan Partai Komunis Jerman. Satu tahun kemudian, ia baru kembali ke Jerman dari Moskwa.

Pada 1933, Nazi menguasai Jerman. Oleh karena itu, gerakan komunis tidak mungkin dilakukan secara terbuka.

Kendati demikian, Honecker, yang saat itu menjadi pemimpin KJVD, sempat ditangkap juga oleh Nazi di Essen.

Tidak lama kemudian, ia bebas dan memilih kabur ke Belanda dan mengawasi kegiatan KJVD dari sana.

Pada 1934, Honecker sempat kembali ke Jerman, sebelum akhirnya pindah ke Paris dan baru kembali ke Jerman pada 28 Oktober 1935 dengan nama samaran Marten Tjaden.

Baca juga: Mengapa Fasisme Muncul di Italia, Jerman, dan Jepang?

Ia kemudian bekerja sama dengan pejabat Partai Komunis Jerman, Herbert Wehner, untuk melawan Nazi Jerman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com