KOMPAS.com - Revolusi Beludru adalah peristiwa transisi kekuasaan tanpa kekerasan yang terjadi di Cekoslovakia (sekarang Ceko dan Slovakia) pada 1989.
Peristiwa ini terjadi pada 17 November 1989 hingga 29 Desember 1989, yang diwarnai dengan aksi demonstrasi menentang pemerintahan satu partai.
Revolusi Beludru bertujuan untuk mengganti sistem pemerintahan Cekoslovakia dari komunis menjadi demokratis.
Baca juga: Revolusi Anyelir: Latar Belakang dan Kronologi
Cekoslovakia merupakan sebuah negara komunis di Eropa Timur yang berdiri sejak 1918.
Masyarakatnya terdiri dari dua etnis, yaitu Ceko dan Slovakia. Selama Perang Dingin, Cekoslovakia aktif dalam forum-forum negara komunis internasional.
Namun, pada November hingga Desember 1989, terjadi demonstrasi yang dipimpin oleh Vaclav Havel untuk menekan pemerintah agar melakukan restrukturisasi politik dan pemberlakuan demokrasi terhadap pemerintahan.
Peristiwa itu kemudian disebut sebagai Revolusi Beludru, yang dilatarbelakangi oleh beberapa hal, sebagai berikut.
Pemimpin dari Revolusi Beludru adalah Vaclav Havelm, yang pada 1898 memobilisasi massa untuk melakukan demonstrasi terhadap pemerintah.
Demonstrasi berjalan secara terang-terangan dan damai.
Baca juga: Revolusi Turki Muda: Penyebab, Kronologi, dan Dampak
Setelah demonstrasi selama dua bulan, Revolusi Beludru berhasil menumbangkan pemerintahan komunisme Cekoslovakia.
Hal itu ditandai dengan pengunduran diri para petinggi Partai Komunis Cekoslovakia, termasuk Sekretaris Jenderalnya, Milos Jakes, pada 24 November 1989.
Empat hari kemudian atau pada 28 November 1989, Partai Komunis Cekoslovakia mengumumkan bahwa mereka meletakkan kekuasaan dan menghilangkan kekuasaan absolut Partai Komunis di pemerintahan.
Pada 30 November 1989, pemerintah secara resmi menghapus pasal-pasal konstitusi yang memberikan Partai Komunis kekuasaan tidak terbatas, yang sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan Partai Komunis Cekoslovakia.
Selain itu, usai Revolusi Beludru, Cekoslovakia untuk pertama kalinya mengadakan pemilian umum yang mengantarkan Vaclav Havel menjadi presiden pada Desember 1989.
Namun, pada awal 1993, Cekoslovakia terpecah menjadi dua negara, yaitu Ceko dan Slovakia, dalam peristiwa yang dikenal dengan istilah Perpisahan Beludru.
Lebih lanjut lagi, dampak yang ditimbulkan dari terjadinya Revolusi Beludru bagi peta politik internasional adalah negara-negara komunis di Eropa banyak yang runtuh.
Sedangkan negara yang menganut sistem demokrasi terus eksis dan berdaulat.
Referensi: