KOMPAS.com - Secara etimologi, kata "morfologi" berasal dari kata "morf" yang berarti bentuk dan kata "logi" yang berarti ilmu.
Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna).
Pada kamus linguistik, pengertian morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya.
Baca juga: Kesalahan Penulisan Ejaan Bahasa Jawa: Tataran Fonologi & Morfologi
Arti morfologi yaitu sebagai bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk kata meliputi pembentukan atau perubahannya, yang mencakup kata dan bagian-bagian kata atau morfem. Kajian morfologi merupakan kajian lanjutan setelah fonologi.
Kajian morfologi dapat dilakukan setelah memahami fonologi dengan baik. Fonologi adalah kajian bahasa dari bentuk kata. Dengan kata lain, morfologi membahas pembentukan kata.
Morfologi juga dijelaskan sebagai bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasinya. Satuan bahasa dalam tataran morfologi berupa bentuk-bentuk kebahasaan terkecil yang lazim disebut "morf" dan abstraknya disebut "morfem".
Konsep "morf" dan "morfem" mirip dengan konsep "fon" dan "fonem". Perbedaannya adalah bahwa "fon" dan "fonem" dalam lingkup bunyi, sedangkan "morf" dan "morfem" dalam lingkup bentuk kata.
Obyek kajian morfologi adalah satuan-satuan morfologi, proses-proses morfologi, dan alat-alat dalam proses morfologi itu. Satuan morfologi adalah morfem (akar atau afiks) dan kata.
Proses morfologi melibatkan komponen, antara lain: komponen dasar atau bentuk dasar, alat pembentuk pembentuk (afiks, (afiks, duplikasi, duplikasi, komposisi), komposisi), dan makna gramatikal. Satuan morfologi berupa morfem (bebas dan afiks) dan kata.
Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang bermakna, dapat berupa akar (dasar) dan dapat berupa berupa afiks.
Bedanya, akar dapat menjadi menjadi dasar dalam pembentukan kata, sedangkan akar memiliki makna leksikal dan afiks hanya menjadi penyebab terjadinya makna gramatikal .
Contoh satuan morfologi yang berupa morfem dasar yaitu pasah. Adapun contoh morfem yang berupa afiks yaitu N-, di-, na-.
Berdasarkan jenisnya, morfem terbagi dalam dua jenis yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Berikut penjelasannya:
Morfem bebas adalah morfem yang tanpa keterkaitannya dengan morfem lain dapat langsung digunakan dalam pertuturan.
Morfem bebas disebut juga dengan morfem akar, yaitu morfem yang menjadi bentuk dasar dalam pembentukan kata. Disebut bentuk dasar karena belum mengalami mengalami perubahan perubahan secara morfemis.