Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daur Hidup Cacing Kremi

Kompas.com - 22/02/2024, 20:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comSeorang anak kecil sering menggaruk anusnya karena gatal dan oleh dokter diidentifikasi karena ada infeksi cacing. Cacing yang menginfeksi anak tersebut adalah …

  1. Ascaris lumbricoides
  2. Taenia saginata
  3. Oxyuris vermicularis
  4. Wuchereria bancrofti
  5. Ancylostoma duodenale

Jawabannya adalah c. Oxyuris vermicularis atau cacing kremi. Untuk lebih memahaminya, simaklah penjelasan tentang daur cacing kremi di bawah ini!

Baca juga: Mengapa Cacing Suka Tempat Gelap?

Daur hidup cacing kremi dimulai ketika telur cacing masuk ke dalam mulut dan tertelan dari permukaan yang terkontaminasi.

Telur cacing kremi yang tertelah kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan menetas di usus kecil.

Menurut Brian F. Jones dan Michael Capello dalam Encyclopedia of Gastroenterology (2004), larva cacing kremi mengalami beberapa kali pergantian kulit dan akhirnya bekermbang menjadi dewasa ketika mencapai usus besar.

Cacing kremi memakan darah dan juga jaringan di dalam usus manusia yang diinfeksinya.

Baca juga: Mengapa Cacing Mati jika diberi Garam?

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, cacing kremi betina dewasa mencapai ukuran delapan hingga 13 milimeter, sedangkan cacing kremi jantan dewasa mencapai ukuran dua hingga tiga millimeter.

Setelah dewasa, cacing kremi dapat kawin di usus kecil. Betina yang hamil kemudian akan bermigrasi ke rektum atau anus pada malam hari.

Dilansir dari Biology LibreTexts, telur yang tertutup lapisan lengket kemudian dikeluarkan dan disimpan di bagian luar atau dekat anus.

Lapisan lengket tersebut membuat telur cacing kremi mudah menempel pada pakaian, seprai, tangan, dan kuku. Terutama, jika seseorang yang mengalami infeksi menggaruk anusnya.

Telur yang menempel tersebut dapat ikut tertelan ketika seseorang makan dan mengawali daur hidup cacing kremi dari awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com