KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar istilah obituari? Jika belum, mungkin kamu pernah mendengarnya dengan nama lain, seperti berita duka atau berita kematian.
Apa yang dimaksud dengan obituari?
Menurut Adi Suprayitno dalam buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Jurnal Ilmiah bagi Guru (2019), berikut pengertian obituari:
"Obituari adalah berita kematian seorang tokoh ilmuwan, yang turut disertai dengan biografi singkat tokoh tersebut."
Tidak berhenti sampai di situ, biasanya dalam obituari juga disertakan beberapa karyanya yang cukup menonjol dan utama.
Baca juga: 4 Bedanya Biografi dan Autobiografi
Sementara itu, dikutip dari buku Dasar-dasar Menulis Karya Tulis Ilmiah (2021) oleh Adhan Efendi dkk, berikut pengertian obituari:
"Obituari adalah artikel yang menuliskan berita kematian seorang tokoh, dengan menampilkan biografi singkatnya."
Tujuan obituari adalah memberi penghormatan terakhir kepada sang ilmuwan, atas jasa-jasanya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Namun, tidak semua tokoh ilmuwan bisa ditulis dalam obituari. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya.
Salah satunya adalah seberapa terkenal tokoh, dan seberapa banyak dan menojolkah karyanya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Baca juga: Biografi Aguste Comte, Bapak Sosiologi Dunia
Faktor lain yang turut memengaruhi penulisan obituari, yakni seberapa luas penyebaran media yang memilih untuk memuatnya.
Sebenarnya tidak ada format yang pasti atau baku soal penulisan obituari.
Hanya saja, beberapa hal yang mungkin bisa dimasukkan dalam obituari ialah: