Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Epirogenetik: Pengertian dan Contohnya

Kompas.com - 14/02/2024, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Gerak epirogenetik adalah salah satu jenis tenaga tektonik yang menyebabkan perubahan muka Bumi.

Selain epirogenetik, ada pula yang namanya gerak orogenetik. Gerak ini dapat menyebabkan terbentuknya relief muka Bumi, seperti pegunungan dan gunung.

Apa itu gerak epirogenetik?

Pengertian gerak epirogenetik

Dilansir dari buku Rahasia Ekosistem Hutan Bukit Kapur (2019), gerak epirogenetik adalah gerak yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan benua.

Gerakan ini mengakibatkan naik turunnya permukaan Bumi. Meski begitu, gerak epirogenetik berlangsung lambat dan butuh waktu lama.

Baca juga: Perbedaan Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Dikutip dari situs Universitas Esa Unggul, berikut pengertian gerak epirogenetik:

"Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit Bumi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, dan meliputi daerah yang cukup luas."

Menurut Sonja Tinneke dan Sri Purwati dalam buku Ekologi Hewan (2023), berikut pengertian gerak epirogenetik:

"Gerak epirogenetik adalah gerakan Bumi yang sangat lambat, meliputi gerakan naik turun yang mengakibatkan kulit Bumi melengkung."

Kesimpulannya, gerak epirogenetik adalah gerakan yang dapat menyebabkan naik turunnya permukaan Bumi dalam jangka waktu lama.

Baca juga: Pengertian Gerak Epirogenesa dan Orogenesa

Contoh gerak epirogenetik

Dalam buku Bumi dan Antariksa (2021) karya Resyi A. Gani dkk, dituliskan bahwa gerak epirogenetik terbagi menjadi gerak epirogenetik positif dan negatif.

Gerak epirogenetik positif adalah gerak penurunan daratan, sehingga permukaan air laut terlihat naik.

Contoh gerak epirogenetik ini ialah turunnya pulau-pulau di Indonesia Timur, seperti Kepulauan Maluku dan Pulau Banda.

Contoh lainnya, yakni turunnya muara Sungai Hudson di Amerika, turunnya lembah di Sungai Kongo, Afrika.

Sedangkan gerak epirogenetik negatif adalah gerak naiknya daratan yang menyebabkan air laut seolah-olah menurun.

Salah satu contoh gerak epirogenetik negatif adalah naiknya daratan Pulau Buton dan Pulau Timor, dan naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika Serikat.

Baca juga: 3 Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalamannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com