KOMPAS.com - Tanah adalah bagian dari lahan yang tersusun dari bahan-bahan anorganik dan organik.
Proses terbentuknya tanah sangat dipengaruhi oleh iklim, organisme, batuan induk, relief, dan waktu terbentuknya.
Dilansir dari buku Super Pintar Buku Kantong Geografi (2015) oleh Zamroni, lahan adalah permukaan daratan yang kaya akan benda-benda padat, cair, dan gas.
Kali ini, kita akan membahas mengenai lahan kritis.
Baca juga: Degradasi Lahan: Pengertian, Akibat, dan Penyebabnya
Berdasarkan buku Ilmu Tanah Dasar-Dasar dan Pengelolaan (2016) oleh Muhajir Utomo, lahan kritis adalah lahan yang telah terdegredasi di mana lahan tersebut telah mengalami penurunan fugnsi dan potensinya.
Lahan kritis dapat terjadi karena tidak sesuainya penggunaan dengan kemampuannya, telah mengalami proses kerusakan fisik, kimia, dan biologi, yang akhirnya membahayakan fungsi hidrologi, orologi, produksi pertanian, pemukiman dan sosial ekonomi masyarakat dalam lingkungannya yang dipengaruhinya.
Menurut Priyono Prawito, kekritisan lahan berkaitan erat dengan kegiatan dan kehidupan manusia.
Kegiatan manusia di daratan sebenarnya tidak hanya bertumpu pada tanah saja, tetapi melibatkan keseluruhan lahan.
Baca juga: Pengolahan Tanah untuk Lahan Pertanian Berkelanjutan
Ada dua faktor penyebab lahan kritis, yakni faktor alam dan faktor manusia. Berikut rinciannya:
Faktor alam penyebab lahan kritis, di antaranya:
Baca juga: Alih Fungsi Lahan: Pengertian dan Contohnya
Faktor perilaku manusia penyebab lahan kritis, di antaranya:
Adapun upaya untuk memperbaiki lahan pertanian, antara lain:
Itulah penjelasan mengenai pengertian lahan kritis beserta penyebabnya.
Baca juga: Dampak Alih Fungsi Lahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.