Kepunahan Ikan Pari Jawa

KOMPAS.com – Laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu hewan yang dimilikinya adalah ikan pari jawa. Namun, IUCN menyatakan bahwa ikan pari jawa telah punah.

Mengapa ikan pari jawa punah? Untuk mengetahuinya simaklah penjelasan di bawah ini!

Ikan pari jawa adalah hewan endemik Indonesia dan ditangkap pada tahun 1862 di perairan Jawa.

Seorang ilmuan bernama Eduard von Martens secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang ilmuan di pasar ikan Jakarta karena tertarik dengan ikan pari berukuran kecil (sebesar piring).

Martens kemudian meneliti ikan pari berjenis kelamin betina tersebut dan mengetahui bahwa ikan mati tersebut adalah spesies baru yang langka.

Baca juga: Penyebab Kepunahan Hewan dan Tumbuhan

Dilansir dari WWF Sharks, ikan pari jawa dengan nama latin Urolophus javanicus termasuk ke dalam daftar hewan sangat terancam punah IUCN pada tahun 2006.

Ikan pari jawa tidak pernah terlihat lagi sejak pertama kali penemuannya dan akhirnya dinyatakan punah pada bulan Desember tahun 2023.

Karena hanya pernah terlihat sekali, para ilmuan tidak memiliki cukup data tentang ikan pari jawa ini.

Diperkirakan, ikan pari jawa sudah sangat langka ketika ditemukan.

Baca juga: 5 Jenis Ikan Pari di Dunia

Penyebab kepunahan ikan pari jawa

Dilansir dari Mongabay, seorang Ph.D kandidat di Universitas Charles Darwin bernama Julia Constance mengatakan bahwa ikan pari jawa punah sebagian besar dikarenakan penangkapan ikan yang tidak diatur.

Di mana ikan ditangkap secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan kemampuan reproduksi dan kerusakan ekosistem.

Dilansir dari Science Alert, ikan pari Jawa juga diperkirakan tingga di perairan Teluk Jakarta yang merupakan wilayah industri yang besar.

Sehingga, diperkirakan bahwa ekspansi industri dan kegiatan manusia di dalamnya menyebabkan berkurangnya habitat ikan pari jawa.

Baca juga: Bagaimana jika Hewan dan Tumbuhan Punah?

Penangkapan ikan yang tidak diatur dan berkurangnya habitat inilah yang menyebabkan ikan pari jawa punah.