Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gas Metana Berbahaya?

Kompas.com - 27/12/2023, 22:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Gas metana adalah salah satu gas yang berbahaya. Tahukah kamu mengapa gas metana berbahaya? Gas metana berbahaya karena:

Mendorong pemanasan global

Gas metana berbahaya karena merupakan gas rumah kaca kuat yang mendorong pemanasan global.

Dilansir dari UN Environment Programme, selama periode 20 tahun, metana adalah gas rumah kaca yang 80 kali lebih kuat dalam pemanasan global dibanding dengan karbon dioksida.

Baca juga: 6 Jenis Gas Rumah Kaca

Diperkirakan, metana telah menjadi penyebab 30 persen pemanasan global sejak masa pra-industri.

Membentuk ozon troposfer

Alasan mengapa metana termasuk gas berbahaya karena mendorong pembentukan ozon troposfer atau ozon permukaan tanah yang beracun bagi makhluk hidup.

Dilansir dari Climate and Clean Air Coalition, metana adaah senyawa organik mudah menguap (VOC) yang bersama nitrogen oksida juga senyawa VOC lainnya akan membentuk ozon troposfer ketika terkena sinar matahari.

Di mana ozon troposfer yang terbentuk dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mengganggu fotosintesis dan pertumbuhan tanaman, juga mengganggu keseimbangan siklus air dan ekosistem.

Baca juga: Ozon Troposfer, Lapisan Ozon yang Berbahaya

Mengganggu kesehatan

Alasan selanjutnya mengapa gas metana berbahaya adalah karena menghirup gas metana dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Menurut Public Health England dalam Compendium of Chemical Hazards: Methana (2019), menghirup metana yang tinggi dapat mengurangi jumlah oksigen yang dihirup dan menyebabkan:

  • Perubahan suasana hati
  • mengganggu keterampilan bicara (cadel)
  • mengganggu pengelihatan
  • Kehilangan ingatan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com