Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Archaebacteria Termasuk ke Dalam Organisme Prokariotik?

Kompas.com - 26/12/2023, 20:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com Archaebacteria adalah organisme yang paling kuno. Archaebacteria termasuk ke dalam organisme prokariotik. Mengapa archaebacteria termasuk ke dalam organisme prokariotik?

Archaebacteria termasuk ke dalam organisme prokariotik karena:

  • Tidak memiliki nukleus
  • Tidak memiliki organel terikat membran
  • Ukuran yang sangat kecil
  • Memiliki tonjolan pelengkap di permukaannya.

Baca juga: Archaebacteria: Pengertian, Ciri-ciri, dan Pengelompokannya

Tidak memiliki nukleus

Alasan mengaa Archaebacteria termasuk ke dalam organisme prkariotik karena Archaebacteria tidak memiliki inti sel atau nukleus.

Artinya, materi genetik Archaebacteria tidak tersimpan di dalam inti sel dan terpisah dari organel lain pada sitoplasma.

Dilansir dari Biology LibreTexts, materi genetik Archaebacteria terletak di area tengah sel yang disebut dnegan nukleoid.

Adapun, Archaebacteria memiliki materi genetik berupa satu kromosom sirkular dengan satu salinan materi genetik saja.

Baca juga: Pewaris Sifat: Materi Genetik

Tidak memiliki organel terikat membran

Ciri khas sel prokariotik adalah tidak memiliki organel terikat membran.

Archaebacteria tidak memiliki organel terikat membran. Artinya selain nukleus, Archaebacteria juga tidak memiliki kloroplas dan mitokondria.

Ukuran yang sangat kecil

Alasan selanjutnya mengapa Archaebacteria termasuk prokariotik adalah ukurannya yang snagat kecil jika dibandingkan dengan organisme eukariotik.

Dilansir dari University of California Museum of Paleontology, Archaebacteria memiliki ukuran kurang dari satu micron (seperseribu millimeter).

Sehingga, meskipun dilihat dengan mikroskop elektron sekalipun Archaebacteria terlihat seperti titik-titik kecil.

Baca juga: Apa yang Tidak Dimiliki Sel Prokariotik?

Memiliki tonjolan pelengkap di permukaannya

Dilansir dari Khan Academy, organisme prokariotik memiliki pelengkap (tonjolan di permukaannya berupa fili atau flagella.

Di mana tonjolan tersebut berfungsi sebagai alat gerak bagi Archaebacteria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com