Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukum Perbandingan Berganda

Kompas.com - 26/12/2023, 19:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ada beberapa hukum yang mendasari ilmu kimia, salah satunya adalah hukum perbandingan berganda. Siapa yang menyatakan hukum perbandingan berganda dan bagaimana bunyi hukum perbandingan berganda? Berikut adalah penjelasannya!

Penemu hukum perbandingan berganda

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, hukum perbandingan berganda dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803.

Bersamaan dengan teori tersebut, John Dalton juga mengemukakan bahwa berbagai jenis senyawa dapat terbentuk dari atom-atom sama ataupun berbeda yang tidak dapat dibagi-bagi.

Baca juga: Isi Teori Atom Dalton

Bunyi hukum perbandingan berganda

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hukum perbandingan berganda berbunyi:

“Ketika dua unsur bergabung untuk membentuk dua senyawa atau lebih, perbandingan massa suatu unsur yang bergabung dengan massa tetap unsur lainnya adalah bilangan bulat”.

Seperti yang kita ketahui, senyawa terbuat dari reaksi dua unsur atau lebih. Namun, dua unsur tidak hanya membuat satu senyawa.

Dua unsur tersebut dapat membentuk dua jenis senyawa yang berbeda atau lebih. Hal ini mendasari hukum perbandinan berganda.

Baca juga: Sifat-sifat Senyawa Kimia

Sebagai contoh, karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) terbuat dari dua unsur yang sama, yaitu unsur karbon (C) dan unsur oksigen (O).

Menurut hukum perbandingan berganda, perbandingan massa kedua unsur tersebut ketika membentuk dua senyawa adalah perbandingan bilangan bulat kecil.

Misalnya, 12 bagian massa karbon bereaksi dengan 16 bagian massa oksigen akan membentuk karbon monoksida (CO).

Adapun, 12 bagian massa karbon dan 32 bagian massa oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2).

Sehingga, rasio perbandingan massanya adalah 16:32 atau 1:2.

Baca juga: Senyawa Molekuler: Pengertian dan Contohnya

Keterbatasan hukum perbandingan berkala

Hukum perbandingan berkala memiliki keterbatasan, di mana hukum ini hanya berlaku pada senyawa-senyawa sederhana saja.

Dilansir dari Science Notes, hukum perbandingan berganda tidak berlaku pada senyawa non stokiometri, oligomer, polimer, dan senyawa bermolekul besar yang mengandung hidrogen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com