Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Faktor Penghambat Komunikasi Terapeutik

Kompas.com - 22/12/2023, 03:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan bertujuan untuk menyembuhkan pasien. Komunikasi terapeutik mengarah pada bentuk komunikasi interpersonal.

Baca juga: Komunikasi Terapeutik: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, dan Tahapnya

Apa saja penghambat komunikasi terapeutik?

Faktor yang menghambat terciptanya komunikasi terapeutik yang efektif, sebagai berikut:

Dengan mengubah topik pembicaraan maka akan menunjukkan kurangnya empati terhadap klien.

Hal ini menyebabkan klien merasa tidak nyaman dan cemas, pemikirannya menjadi kacau, serta tidak memberikan informasi yang mereka butuhkan.

Dengan memberikan keyakinan yang tidak realistis kepada klien maka dapat mengakibatkan ketidakpercayaan klien terhadap perawat.

  • Defensive comments (komentar yang defensif)

Perawat yang menjadi defensif dapat membuat klien menjadi tidak peduli karena menganggap ia tidak memiliki hak untuk mengungkapkan pendapatnya

Agar tidak defensif, perawat harus mendengarkan apa yang dikatakan oleh klien.

Baca juga: Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungannya

  • Mendengar tetapi tidak memperhatikan

Hal ini menunjukkan sikap tidak tertarik sehingga klien akan merasa dirinya tidak penting.

  • Prying or probing questions (pertanyaan penyelidikan)

Pertanyaan penyelidikan dapat membuat klien bersikap defensif karena klien merasa dihargai hanya untuk informasi yang dapat mereka berikan.

Pertanyaan pribadi membuat banyak klien marah.

  • Using cliches (menggunakan kata klise)

Kata-kata klise menunjukkan kurangnya penilaian pada hubungan perawat dan klien. Klien akan merasa bahwa perawat tidak peduli dengan situasinya.

Selain enam hambatan yang telah disebutkan di atas, komunikasi terapeutik juga dapat mengalami hambatan yaitu:

  • Pemahaman berbeda
  • Perbedaan penafsiran
  • Komunikasi yang terjadi satu arah
  • Perbedaan kepentingan
  • Pemberian kritik terhadap perasaan klien
  • Terlalu banyak bicara
  • Memperlihatkan sifat jemu dan pesimis

Baca juga: Tujuan Komunikasi Kesehatan

 

Referensi:

  • Handayani, R., Ramadini, I., Fadriyanti, Y. (2023). Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik, Manajemen Stres Kerja, dan Caring dalam Keperawatan. Penerbit NEM.
  • Ernawati, Octaviana, L. P., Fatmawati, E., Nugraha, A. P. H. S., Wardani, D. N. K., Bakoil, M. B., Rahmawati, S., Isnaini, F., Purmahardini, N., & Hernanto, F. F. (2022). Kupas Tuntas Seputar Komunikasi dalam Praktik Kebidanan. Rena Cipta Mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com