Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Munculnya Vegetasi Sabana di NTT

Kompas.com - 18/12/2023, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Vegetasi sabana adalah padang rumput yang dipenuhi semak atau perdu, dan beberapa jenis pohon, seperti akasia dan palem.

Lazimnya, vegetasi ini terbentuk di wilayah tropis dan subtropis. Sabana bisa dijumpai di Afrika dan Australia.

Menariknya, satu wilayah di Indonesia juga memiliki sabana, yaitu di NTT (Nusa Tenggara Timur). Kenapa hal ini bisa terjadi?

Penyebab kemunculan sabana di NTT

Dikutip dari buku Alat Peraga IPA Inovatif (2023) oleh Kintan Limiansih dkk, vegetasi sabana adalah padang rumput luas dengan sedikit pohon yang tersebar di wilayahnya.

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah wilayah di Indonesia yang memiliki sabana. Mayoritas vegetasi ini dapat dijumpai di Pulau Sumba.

Baca juga: Bioma Sabana: Ciri-ciri, Jenis, Flora dan Fauna, serta Manfaatnya

Penyebab di Nusa Tenggara Timur terdapat vegetasi sabana adalah ...

A. Musim tidak beraturan
B. Suhu udara paling tinggi
C. Intensitas penyinaran tinggi
D. Curah hujan tahunan rendah
E. Kondisi tanah selalu kering.

Jawaban yang tepat adalah opsi D. Penyebab di Nusa Tenggara Timur terdapat vegetasi sabana adalah curah hujan tahunannya rendah.

Menurut Sutomo dalam Asal-usul Formasi Savana: Tinjauan dari NTT dan Hasil Penelitian di Baluran Jawa Timur, NTT memiliki karakteristik wilayah yang cenderung kering.

Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya sabana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Jenis-Jenis Vegetasi Alam

Walau begitu, sejarah kemunculan sabana di Indonesia, masih dipertanyakan asal-usulnya. Para ahli hanya mendasarkan pemahamannya pada teori yang sudah ada.

Beberapa teori menjelaskan bahwa sebenarnya sabana terbentuk dari hutan monsun yang kerap terbakar.

Di sisi lain, ada ahli yang berpendapat bahwa sabana terbentuk secara alami, karena dipengaruhi faktor iklim dan kondisi tanaman.

Selain di Pulau Sumba, persebaran vegetasi Sabana juga ada di Lombok, Sumbawa, Pulau Komodo, Flores, Lomblen, dan Alor.

Kesimpulannya, penyebab munculnya vegetasi sabana di NTT, yakni karena curah hujan tahunannya rendah dan karakteristik wilayahnya yang cenderung kering.

Baca juga: Tipe Vegetasi Tumbuhan di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Personal Branding? Ini Penjelasannya ....

Apa Itu Personal Branding? Ini Penjelasannya ....

Skola
Cara Mengubah Warna Sel dan Warna Font

Cara Mengubah Warna Sel dan Warna Font

Skola
Contoh Komunikasi Intrapersonal, Apa Saja?

Contoh Komunikasi Intrapersonal, Apa Saja?

Skola
Lazim atau Lajim, Bagaimana Penulisannya yang Tepat?

Lazim atau Lajim, Bagaimana Penulisannya yang Tepat?

Skola
Wilayah Nodal: Pengertian dan Contohnya

Wilayah Nodal: Pengertian dan Contohnya

Skola
Apa Itu Penilaian Sumatif?

Apa Itu Penilaian Sumatif?

Skola
Mengenal Homophone, Kata Homofon dalam Bahasa Inggris

Mengenal Homophone, Kata Homofon dalam Bahasa Inggris

Skola
Kelompok Sosial dan Cara Bertingkah Laku dalam Kehidupan Sosial

Kelompok Sosial dan Cara Bertingkah Laku dalam Kehidupan Sosial

Skola
Mengenal Kalimat Deklaratif, Interogatif, dan Imperatif

Mengenal Kalimat Deklaratif, Interogatif, dan Imperatif

Skola
Peran Manusia dalam Kehidupan

Peran Manusia dalam Kehidupan

Skola
Morfem: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Morfem: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Hambatan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Hambatan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Skola
35 Contoh Kalimat Past Continuous Tense

35 Contoh Kalimat Past Continuous Tense

Skola
Nilai Filosofis Gunungan Wayang

Nilai Filosofis Gunungan Wayang

Skola
Clipping: Pemotongan Kata dalam Bahasa Inggris

Clipping: Pemotongan Kata dalam Bahasa Inggris

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com