Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Penelitian Ilmiah

Kompas.com - 15/12/2023, 01:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penelitian adalah penyelidikan atau usaha yang sistematis, terkendali, empiris, dan kritis terhadap fenomena tertentu untuk mencari fakta, teori, dan kebenaran, dengan menggunakan langkah-langkah tertentu supaya menemukan jawaban ilmiah dari masalah.

Ciri-ciri penelitian ilmiah meliputi:

Setiap penelitian ilmiah memiliki tujuan, baik untuk menemukan jawaban suatu masalah maupun untuk membuat keputusan. Penelitian dimulai dengan tujuan yang jelas.

Baca juga: Pengertian dan Tujuan Penelitian

  • Sistematis

Sistematis berarti bahwa penelitian ilmiah tersusun berdasarkan cara tertentu sehingga peneliti dapat memiliki keyakinan atas hasil penelitiannya.

Penelitian ilmiah memiliki struktur yang merupakan kerangka petunjuk tentang tahapan kegiatan yang perlu dilakukan oleh peneliti.

  • Empiris

Empiris mengandung arti bahwa pendapat atau keyakinan subyektif harus diperiksa dengan menghadapkannya pada realitas obyektif atau melakukan telaah dan uji empiris. Permasalahan yang diteliti ialah masalah yang sifatnya empiris.

  • Obyektivitas

Seluruh proses penelitian, terutama yang ditarik melalui interpretasi dari hasil analisis data, harus obyektif, yaitu harus berdasarkan fakta yang diperoleh dari data dan tidak pada subyektif pribadi atau nilai-nilai emosional.

Baca juga: Sikap Ilmiah dalam Etika Penelitian

  • Kritis

Hasil penelitian terbuka untuk dikritisi, diperiksa, atau diuji terhadap realitas yang obyektif melalui penelitian dan pengujian.

Kritis juga berarti terdapat tolok ukur atau kriteria yang dipakai untuk menentukan sesuatu yang bisa diterima secara implisit atau eksplisit.

Misalnya, tolok ukur dalam menetapkan hipotesis, menentukan subyek dan besarnya sampel, serta menentukan metode pengumpulan data dan analisis data.

  • Dapat digeneralisasi

Semakin luas jangkauan penerapan solusi yang dihasilkan dalam suatu penelitian, maka semakin berguna penelitian tersebut.

  • Dapat direplikasi

Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang sama dapat dilaksanakan di tempat lain dengan cuplikan yang berbeda atau terhadap cuplikan yang sama dengan waktu yang berbeda.

Keadaan ini dapat membuat peneliti melakukan pembuktian secara berulang terhadap suatu aspek, sehingga memungkinkan hasil penemuan yang benar-benar teruji.

Baca juga: Sikap dan Cara Berpikir Peneliti

 

Referensi:

  • Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.
  • Yusuf, M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Prenada Media.
  • Gustaman, H. R. & Dano, D. (2023). Buku Ajar Pengantar Metodologi Penelitian. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.
  • Silalahi, U. (2010). Metode Penelitian Sosial. Refika Aditama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com