KOMPAS.com - Penjajahan adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Ketika penjajahan terjadi, semua hak manusia direnggut atau diambil paksa.
Nama lain penjajahan ialah kolonialisme atau colonialism. Penjajahan sering juga disebut penaklukan dan eksploitasi paksa terhadap sumber daya yang ada.
Dikutip dari situs National Geographic, penjajahan adalah bentuk kontrol kekuasaan terhadap wilayah atau masyarakat tertentu.
Biasanya penjajahan terjadi ketika suatu negara berhasil menaklukkan negara lain beserta segala isinya.
Kira-kira, bagaimana kondisi rakyat yang mengalami penjajahan?
Baca juga: 8 Dampak Penjajahan Bangsa Eropa dalam Bidang Sosial
Kondisi rakyat yang mengalami penjajahan, sudah tentu sangat tersiksa.
Selain tanahnya dieksploitasi, tak jarang, mereka yang terjajah juga dipaksa untuk bekerja atau melakukan tindakan lainnya.
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), masyarakat yang mengalami penjajahan merasa sangat menderita.
Selain kelaparan, kemiskinan juga sering melanda negara atau masyarakat yang dijajah. Karena kebijakan atau peraturan yang dibuat banyak merugikan masyarakat kecil.
Penderitaan yang harus dialami tidak hanya bersifat batin, tetapi juga fisik. Apabila mereka tidak memenuhi keinginan penguasa, mereka akan disiksa.
Kondisi rakyat yang mengalami penjajahan juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Baca juga: Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Akibat Penjajahan Jepang
Misal, pemberlakuan kebijakan kerja rodi pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan, banyak menelan korban jiwa akibat siksaan dan kelaparan.
Jadi, bagaimana kondisi rakyat yang mengalami penjajahan? Kondisi rakyat yang mengalami penjajahan, yakni: