Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muro Jambi, Jambi
KOMPAS.com - Pada tahun 1595, Belanda melakukan penjelajahan Samudera di bawah pimpinan Cornelis De Houtman. Mereka berangkat dari Eropa dan tiba di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendaratkan kapalnya di Banten.
Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan perusahaan dagang di Indonesia yang dikenal dengan Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
VOC merupakan usulan dari Olden Barneveld dan dipimpin oleh 17 orang direktur yang disebut Dewan Tujuh Belas atau Heeren Zeventien. Tujuan didirikannya VOC adalah sebagai berikut :
Baca juga: 6 Tujuan Belanda Mendirikan VOC di Indonesia
VOC mampu menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah karena dilatarbelakangi dengan beberapa hal, yakni:
Dilansir dari buku Nusantara: sejarah Indonesia (2008) karya Bernard Hubertus Maria Vlekke, tak lama setelah dibentuk, VOC mampu menyingkirkan Portugis yang sudah lebih dahulu membangun imperium perdagangan di Asia.
Sebanyak 13 kapal yang berangkat dari Belanda, dilengkapi persenjataan yang kuat menyerang Portugis dari segala sisi benteng pertahanan mereka.
Serangan tersebut berhasil membuat Portugis takluk dan terusir dari Johor. Di Ambon, Portugis menyerah tanpa penyerangan, sedangkan benteng Portugis di Tidore jatuh.
VOC menjadi kongsi dagang terbesar di antara perusahaan-perusahaan dagang yang beroperasi di Asia. VOC tumbuh pesat, salah satunya karena modal yang berlimpah.
Dengan modal yang banyak, VOC mampu membiayai operasi-operasi militer yang perlu untuk meraih kedudukan sebagai pemegang monopoli di dunia dalam hal perdagangan rempah-rempah.
Penaklukan Makassar pada 1667 yang merupakan pelabuhan terakhir tempat para saudagar dari Eropa dan Asia dalam memasok rempah-rempah bukan dengan perantaraan VOC atau penyelundupan menjadi tertutup.
Baca juga: Kebijakan-kebijakan VOC di Bidang Ekonomi
Kemudian VOC mengusir Portugis dari Sri Lanka, sehingga bisa menguasai perdagangan kayu manis.
VOC terus mengembangkan kongsi dagangnya, hingga berhasil merebut Malaka dari Portugis dan kedudukan VOC semakin kuat.
Memasuki akhir abad ke-18, kejayaan VOC mulai merosot. Kemerosotan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu :
Setelah VOC runtuh, semua kewajiban serta utang-utang VOC menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda.