KOMPAS.com – Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperoleh, diperhatikan, dikonsumsi, atau digunakan, yang mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Umumnya, produk sosial dikeluarkan oleh lembaga nonprofit, lembaga pemerintah, atau perusahaan yang peduli pada masalah sosial yang ada pada masyarakat.
Dalam produk sosial yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat berupa informasi, edukasi, atau politik.
Terdapat tiga tipe produk sosial yaitu:
Tipe produk sosial pertama adalah ide. Produk sosial berupa ide dapat berbentuk belief (kepercayaan), attitude (sikap), dan value (nilai).
Berikut penjelasannya:
Belief adalah sebuah persepsi yang didasarkan pada fakta dan umumnya tanpa disertai evaluasi.
Contoh belief adalah “Merokok dapat merusak kesehatan”.
Baca juga: Definisi Pemasaran: Sosial dan Managerial
Attitude atau sikap adalah evaluasi atau penilaian baik dan buruk mengenai obyek, gagasan, orang, atau kejadian dari seseorang.
Belief dan attitude tak selalu berjalan beriringan. Bisa jadi seseorang telah mempunyai keyakinan bahwa merokok dapat merusak kesehatan, namun sikapnya belum selaras dengan keyakinan tersebut.
Value adalah keseluruhan gagasan mengenai hal yang benar dan tidak benar.
Contohnya adalah spanduk yang bertuliskan “Ternyata Damai itu Indah” mempunyai tujuan supaya masyarakat tetap menjaga kerukunan dan tidak bertengkar.
Tipe produk sosial yang kedua adalah praktik sosial. Umumnya, praktik sosial berupa sebuah tindakan seperti pelaksanaan vaksinisasi atau pengambilan suara pada pemilihan umum.
Contoh praktik sosial yang lain berupa perubahan perilaku seperti upaya penghentian kebiasaan merokok.
Baca juga: Pengertian dan Jenis-jenis Masalah Sosial
Selain itu, praktik sosial juga dapat berupa tindakan tunggal atau suatu perilaku yang mapan.