Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kualitas Air dalam Budidaya Ikan

Kompas.com - 18/11/2023, 04:00 WIB
Rahma Atillah,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kualitas air merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan produksi budidaya ikan, sebab perairan merupakan hal yang menentukan keberlangsungan ikan.

Tujuan menjaga kualitas air kolam budidaya adalah agar pertumbuhan ikan optimal dan tercapainya kelangsungan hidup yang tinggi.

Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan kualitas air yang didasarkan pada standar-standar budidaya yang telah ditentukan.

Adapun parameter kualitas air yang memengaruhi kesesuaian kualitas air untuk budidaya perairan di antaranya:

Baca juga: Pengaruh Budidaya Perikanan terhadap Aspek Ekonomi

pH

pH adalah indikator tingkat asam atau basa pada suatu zat, dalam hal ini yaitu air sehingga disebut juga sebagai derajat keasaman.

Rentang nilai pH adalah 1-14, di mana nilai di bawah 7 atau rentang 1-6 artinya asam, lalu nilai di atas 7 atau rentang 8-14 artinya basa, sedangkan nilai 7 adalah netral.

Maka, keadaan di mana air lebih banyak mengandung ion H+, maka dinyatakan asam. Sedangkan keadaan di mana air lebih banyak mengandung ion OH- maka dinyatakan basa.

Setiap jenis ikan berdasarkan ekosistemnya memerlukan tingkat pH yang berbeda pada air kolam, sebab setiap ikan memiliki resistensinya masing-masing.

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air kisaran pH air untuk budidaya ikan konsumsi adalah 6-9 dengan kisaran optimal 7,5 – 8,7.

Baca juga: Pengertian pH dan Cara Menghitungnya

Suhu

Suhu sangat memengaruhi keberlangsungan hidup ikan di suatu perairan. Standar suhu di kolam budidaya berkisar 25-30ºC dengan suhu optimal 29- 30ºC.

Pada suhu perairan dibawah 25ºC dapat menurunkan kecepatan metabolisme ikan, sehingga pertumbuhan ikan akan terhambat. Sedangkan jika suhu perairan di atas 35ºC maka dapat menyebabkan kematian ikan.

Suhu perairan sangat rentan mengalami fluktuasi, sebab banyaknya faktor yang memengaruhinya.

Faktor yang memengaruhi perubahan suhu air adalah musim, waktu panas dan hujan dalam satu hari, angin, radiasi matahari, dan suhu udara.

Baca juga: Suhu: Pengertian, Alat Ukur, Satuan, dan Rumusnya

DO (Dissolved oxygen)

Kebutuhan akan oksigen sangat penting bagi seluruh maksluk hidup, salah satunya yaitu ikan. Dissolved oxygen atau kelarutan oksigen adalah jumlah oksigen terlarut di dalam air.

Nilai standar baku mutu DO untuk budidaya air tawar adalah 5mg/l. Nilai DO harus berada di atas 3mg/l atau bahkan lebih bagus jika berada di atas 5mg/l.

Sebab semakin banyak oksigen terlarut di dalam air maka akan semakin baik juga kualitas airnya.

Salinitas

Salinitas air adalah konsentrasi dari total ion yang terdapat di dalam perairan, di mana garam-garam yang terkandung di air payau atau air laut pada umumnya adalah Na, Cl, NaCl, MgSO4.

Standar salinitas perairan berbeda-beda tergantung ekosistem dan habitat . Adapun standar salinitas berdasarkan perairannya yaitu:

Baca juga: Salinitas Air Laut: Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

 

Referensi:

  • Arif Mustofa. 2020. Pengelolaan Kualitas Air untuk Akuakultur. Jepara: UNISNU Press.
  • Hafrizal Syandri dan Azrita. 2020. Air dan Akuakultur. Padang: LPPM Universitas Bung Hatta. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com