Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pewarisan Sifat Perlekatan Cuping Telinga

Kompas.com - 31/10/2023, 22:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Pernahkah kamu memperhatikan cuping telingamu? Apakah cuping telingamu melekat atau tergantung bebas? Tahukah kamu bahwa perlekatan cuping telinga adalah warisan genetik dari orang tua? Berikut adalah penjelasannya!

Cuping telinga bebas

Dilansir dari News Medical & Life Sciences, cuping telinga bebas adalah bentuk daun telinga yang menggantung di bawah perlekatan di kepala.

Biasanya, cuping telinga bebas atau menggantung memiliki ukuran yang lebih besar.

Baca juga: Prinsip Pewarisan Sifat

Cuping telinga melekat

Dilansir dari Exploratorium, cuping telinga melekat adalah daun telinga yang menempel dan terhubung langsung ke kepala.

Biasanya, cuping telinga melekat memiliki ukuran yang lebih kecil.

Pewarisan sifat perlekatan cuping telinga

Dilansir dari Biology LibreTexts, sebuah gen autosomal tunggal dengan dua alel menentukan apakah kita memiliki cuping telinga yang menggantung bebas atau melekat.

Dua alel tersebut terbagimenjadi gen yang dominan dan resesif. Cuping telinga yang menggantung bebas adalah gen autosomal yang bersifat dominan dan dicirikan dengan genotipe F.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Fenotipe?

Sedangkan, cuping telinga yang melekat adalah gen autosomal yang resesif dan dicirikan dengan genotipe f.

Gen dominan dapat langsung diekspresikan walau seseorang memiliki satu salinan saja.

Misalnya, seseorang akan memiliki cuping telinga yang menggantung bebas jika memiliki genotipe FF, fF, atau Ff.

Sedangkan, gen resesif hanya diekspresikan ketika seseorang memiliki dua salinan saja yaitu FF. Hal tersebut karena sifatnya tertutupi oleh gen dominan.

Inilah mengapa orang dengan cuping telinga menggantung bebas lebih banyak daripada orang dengan cuping telinga melekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com