Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kohesivitas kelompok adalah kondisi di mana individu dalam kelompok saling terikat satu sama lain.
Menurut Mc Shane & Glinow, berikut faktor yang memengaruhi kohesivitas kelompok:
Kelompok kerja yang homogen akan lebih kohesif dari yang heterogen.
Karyawan yang berada dalam kelompok homogen akan memiliki kesamaan latar belakang. Sehingga mereka lebih mudah bekerja secara obyektif.
Kelompok yang berukuran kecil akan lebih kohesif dari yang besar. Karena tujuan bersama lebih mudah dicapai.
Kelompok akan lebih kohesif jika interaksinya terjadi berulang.
Kelompok yang kohesif mau bekerja sama mengatasi masalah.
Baca juga: Kohesivitas Kelompok: Pengertian Menurut Ahli dan Dimensinya
Kohesivitas kelompok terjadi ketika mereka berhasil dan menjauhi kegagalan.
Kelompok yang kohesif akan menerima tantangan dari beban kerjanya. Mereka akan bekerja sama menyelesaikan tugas tersebut.
Menurut Munandar, berikut faktor pengaruh kohesivitas kelompok:
Makin lama seseorang berada bersama kelompok, mereka akan lebih mengenal dan bersikap toleran terhadap orang lain.
Makin sulit seseorang memasuki kelompok kerja, berarti kian sulit bagi mereka untuk diterima dalam kelompok.
Makin besar kelompoknya, kian sulit interaksi intensif yang terjadi di antara anggotanya, sehingga kohesivitasnya berkurang.
Baca juga: Apa Saja Syarat Kelompok Sosial?
Kelekatan kelompok akan bertambah jika kelompok mendapat ancaman dari luar.