KOMPAS.com – Kita tidak disarankan untuk cepat puas dengan ide pertama yang kita dapatkan ketika membuat cerita. Hal ini dikarenakan kemungkinan besar ide tersebut merupakan hasil dari pemikiran otak kita secara otomatis.
Kita perlu menggali ide-ide yang muncul di otak supaya lebih segar dan unik.
Berikut ilustrasi perkembangan ide cerita fantasi:
Salah satu ciri cerita fantasi adalah ide dalam cerita fantasi sangat terbuka dan nyaris tidak memiliki batas kenyataan. Oleh karena itu, penggalian ide dalam cerita fantasi sangat berguna.
Mencari ide itu mudah, namun kita perlu menggali ide tersebut hingga menjadi high concept. High concept adalah faktor yang membuat ide cerita lebih istimewa dan menjual.
Cara menggali ide cerita menjadi high concept, sebagai berikut:
4W merupakan singkatan dari “who, what, where, when” yang artinya “siapa, apa, di mana, kapan.”
Keempat hal tersebut perlu kita tanyakan pada tahap pengembangan ide. Jawaban dari keempatnya dapat memperjelas ide cerita. Kita juga perlu meningkatkan keunikan-keunikan dari jawaban-jawaban tersebut.
Berikut uraiannya:
Jawaban awalnya mungkin dapat berupa “Tentang seseorang yang sedang jatuh cinta.”
Namun, ide tersebut sudah sangat umum. Meskipun begitu, jangan berkecil hati jika memiliki ide awal seperti itu.
Ide itu dapat digali lebih dalam supaya mendapatkan elemen yang lebih unik.
John Green ketika sedang menullis cerita The Fault In Our Stars mungkin akan mengubah jawaban tadi menjadi “Tentang remaja yang berpenyakit kronis yang jatuh cinta.” Idenya sudah menjadi lebih unik, tetapi ia tidak berhenti sampai di sana saja.
Ia menggali ide tersebut lebih dalam lagi hingga menjadi “Gadis penderita kanker tiroid yang menemukan cinta di support group untuk penderita kanker.”
Baca juga: Cerita Fantasi: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Struktur
Masih meneruskan konsep di atas, maka yang terjadi pada tokoh utama adalah “Dia jatuh cinta.”