Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kemalasan sosial adalah kondisi di mana individu berusaha bekerja lebih sedikit dalam kelompok dibanding saat sendirian.
Menurut Mulvey dan Klein, ada tiga dimensi kemalasan sosial, yakni:
Adalah persepsi individu terhadap satu atau lebih anggota kelompok yang kontribusinya lebih sedikit dibanding yang seharusnya.
Motivasi anggota kelompok akan menurun sewaktu mengetahui ada anggotanya yang mengalami kemalasan sosial.
Contoh, individu merasa anggota lain mengeluarkan lebih sedikit usaha dari yang diharapkan.
Terjadi ketika anggota kelompok enggan mengerahkan usaha maksimal, karena mengetahui anggota lainnya tidak mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Baca juga: Perubahan Sosial: Pengertian dan Ciri-cirinya
Anggota punya harapan yang rendah terhadap kesuksesan kelompok, jika mengetahui anggotanya mengeluarkan usaha lebih sedikit.
Misal, individu merasa bahwa mereka telah bekerja semaksimal mungkin karena ada anggota yang tidak mengejarkan bagiannya.
Terjadi karena individu melihat anggota kelompok lain cenderung malas padahal mereka memiliki kemampuan.
Contoh, siswa tidak akan bekerja keras dalam kelompok, jika anggota lainnya tidak berusaha mengerjakannya.
Jassawalla, Sashittal, dan Malshe mengungkapkan enam dimensi kemalasan sosial, yaitu:
Individu tidak tertarik bahkan peduli terhadap rangsangan emosional, sosial, dan fisik. Sikap ini memengaruhi kinerja dan prestasi kelompok.
Misal, siswa tidak tertarik dengan topik atau tugas kelompok.
Baca juga: Definisi Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya
Anggota kelompok sulit memusatkan perhatiannya pada tugas atau peristiwa yang berlangsung dalam kelompok.