Mereka sering membicarakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan tugas kelompok, dan berusaha mengalihkan fokusnya.
Contoh, ketika kerja kelompok, siswa membicarakan hal lain yang tidak berhubungan dengan tugas kelompok.
Berkaitan dengan ketidakmampuan individu dalam menjalin hubungan dengan anggota lain. Contoh, dalam kerja kelompok, siswa sulit berbaur dengan teman-temannya.
Individu berusaha menyelesaikan tugas kelompok, namun dengan kualitas atau performa yang buruk. Pada akhirnya, anggota lain enggan mengerjakan tugas tersebut.
Misal, siswa tidak mempersiapkan hal yang baik dalam kerja kelompok.
Individu mengandalkan orang lain saat kerja kelompok. Harapannya, orang lain mau mengerjakan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab individu itu.
Contoh, individu tidak merasa perlu mengerjakan tugas kelompok, karena ada anggota lain yang akan mengerjakannya.
Baca juga: 5 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Upaya individu menyelesaikan tugasnya disebut performa kelompok.
Jika performanya buruk, ide bagus tidak akan muncul dari kelompok tersebut. Akibatnya, tugas kelompok pun tak terselesaikan.
Misal, individu sulit mengeluarkan ide baru.
Berikut empat faktor yang memengaruhi kemalasan sosial, yaitu:
Individu cenderung percaya diri saat menunjukkan kebolehannya kepada mereka yang belum pernah melihatnya berhasil.
Kemalasan sosial muncul saat individu khawatir dan malu menunjukkan kemampuannya di hadapan mereka yang sudah pernah melihatnya sukses.
Saat individu memiliki keterampilan yang baik di hadapan orang lain, hal ini akan meningkatkan prestasi mereka.
Sebaliknya, individu dengan keterampilan yang buruk di hadapan orang lain, akan menurunkan prestasinya.
Baca juga: Ciri-ciri Terjadinya Perubahan Sosial