KOMPAS.com – Sepotong pita magnesium berwarna abu-abu dibakar ternyata menghasilkan serbuk putih. Peristiwa ini merupakan contoh perubahan kimia karena menghasilkan zat baru, berikut adalah penjelasannya!
Magnesium (Mg) adalah unsur kelompok logam alkali yang merupakan logam paling ringan di bumi.
Dilansir dari Chemistry Talk, logam magnesium lebih reaktif dibandingkan dengan logam transisi ataupun unsur tanah jarang seperti molybdenum atau erbium.
Sifatnya yang reaktif berarti logam magnesium mudah bereaksi dengan unsur lainnya. Termasuk, reaksi pembakaran dengan unsur oksigen.
Baca juga: Logam Alkali: Unsur dan Sifat-sifatnya
Meskipun magnesium sangat reaktif, reaksi pembakaran pita magnesium memerlukan sejumlah energi.
Energi tersebut didapatkan dari nyala api. Pita magnesium akan disulut oleh nyala api. Panas dari nyala api memberikan energi yang cukup untuk memenuhi energi aktivasi reaksinya.
Setelah energi aktivasi terpenuhi magnesium kemudian bereaksi dengan oksigen, pada saat inilah pembakaran terjadi.
Pita magnesium akan terbakar menghasilkan cahaya berwarna putih yang sangat terang.
Baca juga: Mengapa Unsur Logam Alkali Sangat Reaktif?
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, selama pembakaran magnesium menyerahkan dua elektron pada atom oksigen sehingga menghasilkan produk berupa bubuk putih.
Bubuk putih tersebut adalah magnesium oksida (MgO). Pembentukan magnesium oksida yang merupakan zat baru menunjukkan bahwa reaksi pembakaran pita magnesium adalah perubahan kimia.
Di mana magnesium oksida dan pita magnesium memiliki susunan atom juga sifat yang berbeda.
Reaksi pembakaran magnesium dapat dituliskan sebagai berikut:
2Mg (s) + O2 (g) → 2 MgO (s) + energi
Baca juga: Ciri-ciri Reaksi Eksoterm
Dilansir dari Angelo State University, pembakaran magnesium juga menghasilkan sejumlah sinar ultraviolet dan energi panas.
Sinar ultraviolet tersebut dapat merusak mata secara permanen, sehingga penggunaan pelindung mata dibutuhkan dalam reaksi pembakaran magnesium.
Adapun, pembakaran magnesium menghasilkan banyak energi panas karena termasuk ke dalam reaksi eksotermin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.