Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ebonit yang Digosok Kain Wol Menjadi Bermuatan Negatif?

Kompas.com - 31/08/2023, 13:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ebonit adalah karet sintetis yang keras. Sebuah ebonit yang digosok dengan kain wol akan menjadi bermuatan negatif. Mengapa sebuah ebonit yang digosok dengan kain wol akan menjadi bermuatan negatif? Berikut adalah penjelasannya!

Ebonit yang menjadi bermuatan negatif setelah digosok oleh kain wol adalah fenomena listrik statis yang disebabkan oleh afinitas elektron kedua bahan tersebut.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, afinitas elektron adalah jumlah energi yang dibebaskan ketika elektron ditambahkan ke atom netral untuk membentuk ion bermuatan negatif.

Makin besar afinitas elektron suatu bahan, maka makin mudah juga bahan tersebut menarik atau mengikat elektron dan menjadi bermuatan positif.

Baca juga: Sejarah Penemuan Proton, Elektron, Neutron, dan Inti Atom

Perubahan muatan dalam ebonit

Ketika ebonit dan kain wol belum saling digesekan, keduanya memiliki muatan netral. Artinya, muatan positif dan negatif keduanya berjumlah sama atau seimbang.

Dilansir dari Physics LibreTexts, ketika kedua bahan digosokkan muatan akan terpisah jika satu bahan memiliki afinitas elektron yang lebih tinggi daripada bahan lainnya.

Sedangkan, ebonit yang terbuat dari karet memiliki afinitas elektron yang lebih besar daripada kain wol yang terbuat dari bulu domba.

Ketika ebonit digosok oleh kain wol, maka atom-atom kedua bahan tersebut dipaksa berdekatan.

Baca juga: Dampak Benda Kelebihan Atau Kekurangan Elektron

Dilansir dari The Physics Classroom, awan elektron kedua atom tersebut saling menempel sehingga proton suatu atom mulai berinteraksi dengan elektron yang ada pada bahan lainnya.

Karena afinitas elektron yang lebih besar, ebonit mulai mengikat elektron-elektron dari kain wol.

Hal tersebut membuat ebonit bermuatan negatif dan kain wol bermuatan positif karena kekurangan elektron.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com