Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Pauli dalam Konfigurasi Elektron

Kompas.com - 04/07/2023, 17:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ada beberapa konsep yang mendasari konfigurasi elektron suatu atom, salah satunya adalah larangan Pauli. Apa yang dimaksud dengan konsep larangan Pauli? Berikut adalah penjelasannya!

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, larangan Pauli adalah konsep yang dikemukakan oleh fisikawan asal Austria bernama Wolgang Pauli pada tahun 1925 dalam rangka memperhitunkan pola emisi cahaya atom.

Larangan Pauli berkaitan dengan empat bilangan kuantum yang dimiliki elektron, yaitu bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimuth, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum spin.

Baca juga: Bilangan Kuantum: Pengertian dan Macamnya

Dilansir dari Chemistry Talk, Pauli mengusulkan bahwa dalam atom mana pun tidak ada elektron yang memiliki empat bilangan kuantum yang sama dengan elektron lain.

Artinya, tidak ada dua elektron yang berada dalam keadaan sama persis.

Dua elektron dapat memiliki tiga bilangan kuantum sama, namun selalu memiliki satu bilangan kuantum yang berbeda.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, menurut larangan Pauli karena sebuah orbital hanya dapat berisi maksimal dua elektron, maka kedua elektron tersebut harus memiliki putaran yang berlawanan.

Artinya, jika dua elektron berada dalam satu orbital di mana bilangan kuantum utama, azimuth, dan magnetiknya sama.

Maka, kedua elektron tersebut memiliki bilangan kuantum spin yang berbeda.

Baca juga: Menentukan Bilangan Kuantum

Karena putaran kedua elektron berlawanan, maka satu elektron harus memiliki bilangan kuantum spin berupa putaran ke atas atau spin up (+1/2) dan yang satunya lagi memiliki putaran ke bawah atau spin down (-1/2).

Perlu diketahui bahwa bilangan kuantum spin hanya memiliki dua kemungkinana, yaitu spin up dan spin down.

Di mana elektron pertama yang mengisi orbital biasanya memiliki bilangan kuantum spin dengan putaran ke atas atau spin up.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com