KOMPAS.com - Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam) berbeda-beda antara ikan air laut dengan ikan air tawar. Di alam terdapat dua macam perairan yang berbeda kadar garamnya, yaitu perairan laut dan perairan tawar.
Berikut di bawah ini penjelasannya!
Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya.
Baca juga: Pengaruh Budidaya Perikanan terhadap Sumber Daya
Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis melalui kulit. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya.
Dengan demikian, kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Organ dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam, serta air masuk ke dalam darah dan selanjutnya disirkulasi.
Kemudian insang ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion tersebut dari darah ke lingkungan luar.
Karena ikan laut mengalami kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar.
Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.
Baca juga: Sistem Ekskresi Ikan Air Tawar dan Air Laut
Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis.
Hal tersebut terjadi akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya.
Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke dalam air.
Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar.
Hal tersebut bermaksud agar lebih dapat menahan garam-garam tubuh tidak keluar dan juga memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Baca juga: Penggolongan Ikan berdasarkan Ekologinya
Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal.
Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
Ikan mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, kulitnya diliputi mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang.
Kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam tubuhnya tidak mudah bocor ke dalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.
Baca juga: Potensi Sumber Daya Perikanan di Indonesia
Referensi:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya