KOMPAS.com - Pada satu gram tanah yang subur dapat mengandung berbagai kelompok mikroba. Pada setiap kelompok mikroba terdapat banyak spesies.
Berikut mikroba terbesar yang hidup di tanah, yaitu:
Bakteri murupakan organisme bersel tunggal dengan ukuran <0,001 mm dan tidak memiliki nukleus. Bakteri dapat dilihat dengan jelas di bawah mikroskop elektron.
Mereka berada dalam tanah dengan jumlah yang sangat besar sebagai individu tunggal maupun koloni yang bertumbuh keluar dari sepotong bahan organik kecil yang merupakan makanan mereka.
Baca juga: Fungi (Jamur): Karakteristik, Struktur Tubuh, dan Reproduksinya
Fungi atau cendawa merupakan mikroorganisme bersel banyak dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop elektron.
Fungi memiliki cara bertumbuh yang berbeda dari bakteri. Mereka bertumbuh menggunakan benang-benang mikroskopis yang disebut hifa. Hifa bertumbuh masuk ke dalam tanah dan bahan organik.
Meskipun berukuran mikroskopis, filamen-filamen tersebut bertumbuh, membelah, dan menyebar ke dalam sebuah jaringan bercabang pada sisa-sisa bahan organik dan lapisan tanah.
Actinomycetes mampu menguraikan bahan-bahan organik kompleks. Mereka sangat toleran terhadap kekeringan, mereka juga sangat menyukai hidup di tanah-tanah alkalis serta toleran pada kondisi suhu yang tinggi.
Actinomycetes berperan antagonis dengan menghasilkan senyawa kimia yang berfungsi menghambat pertumbuhan mikroba tanah lainnya.
Mikroba lainnya mencakup ragi, algae, dan virus. Ragi merupakan cendawa yang bersel banyak. Algea adalah kelompok mikroba yang memiliki chlorofil (dapat melakukan fotosintesis).
Algea dikelompokkan sebagai produsen primer. Virus merupakan kelompok makhluk hidup yang berukuran mikroskopis dan hanya dapat hidup apabila berada dalam tubuh inangnya.
Baca juga: Bakteri Apatogen: Pengertian dan Contohnya
Referensi:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya