Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Tor-Tor: Ragam Gerak, Jenis, dan Properti

Kompas.com - 25/03/2023, 21:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Tari Tortor telah ada selama berabad-abad dan digunakan sebagai tarian perayaan dalam upacara tertentu.

Asal-usul tarian ini berasal dari suku yang berada di daratan Sumatera Utara, termasuk kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Toba.

Menurut catatan sejarah, tarian ini pada awalnya adalah sebuah tarian ritual yang memiliki nilai sakral dan dipentaskan dalam upacara kesembuhan, kematian, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, tari Tortor tetap menjadi bagian penting dari kebudayaan adat suku Batak.

Baca juga: 8 Seni Tari Tradisional Sumatera Utara

Ragam gerakan tari Tortor

Pada prinsipnya, gerakan dalam tari Tortor relatif sederhana dan mudah dipelajari. Bahkan bagi beberapa orang, mereka dapat menguasainya dalam percobaan pertama.

Gerakan terutama terbatas pada gerakan tangan yang melambai naik dan turun bergantian, serta gerakan menghentakkan kaki sesuai dengan irama musik.

Adapun jenis gerakan tari Tortor, yaitu:

  • Gerak Pangurdot

Gerak pangurdot adalah gerakan yang menggunakan seluruh badan sebagai pusat gerakannya.

Gerakan ini bertumpu pada tumit dan telapak kaki untuk menopang badan saat tubuh bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ini harus menyesuaikan dengan hentakan dan irama dari gondang.

  • Gerak Pangeal

Gerakan ini masih menggunakan telapak kaki sebagai penyangganya. Namun, gerak ini dimulai dari tubuh bagian pinggang hingga kepala saja.

Caranya yaitu dengan bergerak memutar atau berotasi dari kiri ke kanan pada bagian pinggang.

Gerakan ini juga diiringi dengan gerak jari, tangan, hingga kepala. Pada gerakan ini, dikenal sebuah istilah, pangeol ni gonting, yakni sebuah gerakan pinggang yang gemulai.

Baca juga: Mengenal Provinsi Sumatera Utara

  • Gerak Pandenggal

Gerak yang satu ini memiliki rotasi. Penari akan bergerak secara gemulai dengan seluruh anggota tubuhnya. Mulai dari lengan, telapak tangan, hingga jari tangan ikut bergerak.

Cara melakukan gerakan ini adalah dengan membuang telapak tangan dan mengangkatnya ke atas secara perlahan.

Kemudian, turunkan kembali tangannya dengan menelungkupkan telapak tangan secara perlahan. Hal ini dilakukan untuk memberi kesan seolah tangan tersebut jatuh menuju pinggang secara halus dan elastis.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com