KOMPAS.com - Interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis antarindividu, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok.
Dalam sosiologi, ada dua jenis interaksi sosial, yakni disosiatif dan asosiatif.
Jenis interaksi sosial disosiatif mengarah pada perselisihan atau konflik sosial di antara masyarakat.
Sementara itu, menurut Maswita dalam buku Antropologi Budaya (2021), interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan serta kerja sama.
Ada empat jenis interaksi sosial asosiatif, yaitu:
Berikut penjelasannya:
Dikutip dari buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2020) karya Dina Anika Marhayani dkk, akomodasi disebut juga jalan damai.
Baca juga: Interaksi Sosial Asosiatif: Pengertian dan Contohnya
Jenis interaksi sosial asosiatif ini dilakukan oleh mereka yang mengalami perselisihan, dan bersepakat untuk berdamai.
Tujuan utama akomodasi adalah menyelesaikan permasalahan supaya tidak berlarut-larut, sekaligus mencari penyelesaiannya.
Dalam penyelesaian konflik, akomodasi membantu kedua belah pihak untuk mau bersepakat dan menciptakan interaksi yang lebih damai.
Misalnya penyelesaian sengketa lahan antara masyarakat dengan pihak kontraktor, lewat pengadilan.
Adalah jenis interaksi sosial asosiatif yang dilakukan oleh masyarakat atau beberapa individu untuk saling membantu dan bekerja sama.
Interaksi ini sering dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin mencapai tujuan bersama, atau menjamin suksesnya sebuah kegiatan.
Baca juga: Kerja Sama: Pengertian, Bentuk dan Faktor Pendorong
Misalnya, masyarakat RT 06 Pedurungan, Semarang, bekerja sama untuk membersihkan lingkungan sekitar agar terhindar dari banjir.
Dilansir dari buku Sosiologi Pedesaan (2022) oleh Sriyana, akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan yang saling memengaruhi satu sama lain.