Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya

Kompas.com - Diperbarui 02/02/2022, 15:45 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asimilasi dan akulturasi sama-sama masuk dalam kategori proses sosial. Meski terlihat sama, asimilasi dan akulturasi tetap memiliki perbedaan. Sebelum masuk ke dalam perbedaan asimilasi dan akulturasi, simak pengertian asimilasi dan akulturasi di bawah ini!

Pengertian dan contoh asimilasi

Asimilai terjadi ditandai dengan adanya pengurangan perbedaan di tengah-tengah masyarakat. Seperti seseorang dengan latar belakang berbeda saling berkumpul dalam satu elompok, maka kebudayaan masing-masing akan melebur atau menyatu. 

Dalam buku Pemberdayaan Masyarakat (2019) oleh Dedeh Maryani, pengertian asimilai adalah proses sosial yang muncul dari masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. 

Agar lebih jelas, simak contoh asimilasi berikut ini: 

  • Masuknya musik dangdut karena adanya pengaruh musik Melayu dan India.
  • Perubahan gaya brpakaian saat ini yang mengikuti tren K-Pop atau negara Barat.
  • Penggunaan bahasa Inggris dalam bahasa gaul untuk berkomunikasi
  • Penggunaan baju koko. Awalnya baju koko identik dengan pakaian pria warga China, namun kini digunakan sebagai baju muslim untuk pria. 

Baca juga: Bagaimana Proses Asimilasi?

Pengertian dan contoh akulturasi

Proses akulturasi di masing-masing lingkungan selalu berbeda. Hal ini tergantung dari kaakteristik masyarakatnya dan bagaiman mereka menyikapi kebudayaan asing yang masuk. 

Pengrtian akulturasi adalah proses sosial yang muncul dalam kelompok masyarakat dengan latar budaya tertentu yang dihadapkan pada unsur kebudayaan asing.

Contoh dari proses akulturasi adalah:

  • Adanya kesenian Gambang Kromong menjadi salah sabentuk akulturasi kebudayaan Indonesia dan Tiongkok yang melebur jadi satu. 
  • Pertunjukan wayang yang mengisahkan Mahabharata yang menjadi bentuk akulturasi budaya Jawa dengan India Kuno. Di mana wayang berasal dari Jawa dan cerita Mahabharata berasal dari India kuno. 
  • Masjid Menara Kudus yang tidak menghilangkan akulturasi kebudayaan Islam dengan Hindu. Secara fungsinya, masjid menjadi tempat ibadah umat Islam, namun secara arsitektur bangunannya berasal dari Hindu. 
  • Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran, Yogyarakat menjadi akulturasi kebudayaan Jawa dan Eropa. Di mana secara asitektur gereja ini masih kental dengan budaya Jawa. 

Baca juga: Contoh Akulturasi Budaya Indonesia dengan Bangsa Tiongkok

Perbedaan asimilasi dan akulturasi

Perbedaan asimilasi dan akulturasu terletak pada hilang atau tidaknya kebudayaan asli dikelompok masyarakat. 

Asimilasi merupakan peleburan dua kebudayaan atau lebih sehingga menghasilkan kebudayaan baru. Sedangkan akulturasi adalah percampuran kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.

Dapat dikatakan asimilasi membentuk budaya baru atau budaya aslinya perlahan luntur dan digantikan dengan budaya baru. Berbeda dengan akulturasi, di mana mencampurkan kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas budaya aslinya. 

Baik asimilasi dan akulturasi tidak bisa dipandang negatif, karena semuanya memiliki dampak tersendiri bagi masyarakat. Hal ini juga bergantung pada bagaimana masyarakat bisa menerima proses asimilasi dan akulturasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com