Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Teks Laporan Hasil Observasi Harus Mengandung Fakta?

Kompas.com - 24/11/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Teks laporan hasil observasi disusun berdasarkan hasil pengamatan (observasi) terhadap sebuah obyek.

Jenis teks ini berisi deskripsi bentuk, ciri, atau sifat umum yang ada pada obyek, seperti hewan, tumbuhan, manusia, atau peristiwa.

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat penjabaran umum dari hasil observasi.

Bisa pula diartikan bahwa teks laporan hasil observasi merupakan teks faktual yang menyajikan informasi mengenai fakta.

Tahukah kamu, mengapa teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta?

Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Alasan teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta

Dikutip dari buku Strategi dan Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 (2019) oleh Ida Widaningsih, teks laporan hasil observasi menyajikan penjelasan berdasarkan fakta.

Fakta tersebut didapatkan dari proses observasi (pengamatan) yang dilakukan penulis sebelum menyusun teks.

Teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta karena merupakan jenis tulisan yang memuat hasil pengamatan.

Jika tidak memuat fakta, sebuah tulisan tidak bisa dikatakan sebagai teks laporan hasil observasi. Karena bisa jadi isi teksnya didasarkan pada opini penulis atau hasil rekayasa.

Selain itu, teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta karena tulisannya didasarkan pada apa yang diamati penulis secara nyata.

Hasil pengamatan tersebut ditulis dengan tepat dan apa adanya, tanpa memuat pendapat atau rekayasa penulis.

Baca juga: Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Berserta Tujuannya

Kesimpulannya, ada dua alasan mengapa teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta, yaitu:

  1. Merupakan teks yang memuat hasil pengamatan
  2. Hasil tulisannya didasarkan pada apa yang diamati penulis secara nyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com