KOMPAS.com - Teks laporan hasil observasi disusun berdasarkan hasil pengamatan (observasi) terhadap sebuah obyek.
Jenis teks ini berisi deskripsi bentuk, ciri, atau sifat umum yang ada pada obyek, seperti hewan, tumbuhan, manusia, atau peristiwa.
Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat penjabaran umum dari hasil observasi.
Bisa pula diartikan bahwa teks laporan hasil observasi merupakan teks faktual yang menyajikan informasi mengenai fakta.
Tahukah kamu, mengapa teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta?
Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Dikutip dari buku Strategi dan Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 (2019) oleh Ida Widaningsih, teks laporan hasil observasi menyajikan penjelasan berdasarkan fakta.
Fakta tersebut didapatkan dari proses observasi (pengamatan) yang dilakukan penulis sebelum menyusun teks.
Teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta karena merupakan jenis tulisan yang memuat hasil pengamatan.
Jika tidak memuat fakta, sebuah tulisan tidak bisa dikatakan sebagai teks laporan hasil observasi. Karena bisa jadi isi teksnya didasarkan pada opini penulis atau hasil rekayasa.
Selain itu, teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta karena tulisannya didasarkan pada apa yang diamati penulis secara nyata.
Hasil pengamatan tersebut ditulis dengan tepat dan apa adanya, tanpa memuat pendapat atau rekayasa penulis.
Baca juga: Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Berserta Tujuannya
Kesimpulannya, ada dua alasan mengapa teks laporan hasil observasi harus mengandung fakta, yaitu: