Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Dampak yang Ditimbulkan Akibat Revolusi Bumi

Kompas.com - 25/10/2022, 12:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comRevolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Tidak hanya bumi yang mengelilingi matahari, namun planet-planet di dalam tata surya pun semuanya mengelilingi matahari, waktunya saja yang berbeda.

Tata surya merupakan kumpulan dari benda-benda langit yang berinteraksi satu sama lain dan memiliki pusat, yaitu matahari.

Setiap planet berinteraksi dengan benda langit lainnya atau disebut dengan satelit. Jika planet berevolusi mengelilingi matahari maka satelit juga berevolusi, yaitu mengelilingi planetnya masing-masing.

Peredaran bumi yang mengelilingi matahari ini terjadi selama 365,256 hari. Bumi berevolusi dengan kemiringan 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika.

Baca juga: Kala Revolusi dan Rotasi Planet

Sudut yang terhitung itu diukur dengan garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan, hal itu disebut sumbu rotasi.

Dampak revolusi bumi adalah pergantian musim dan perbedaan musim, perbedaan siang dan malam, gerak semu matahari, terbentuknya rasi bintang, dan sistem penanggalan kalender masehi.

Berikut penjelasannya: 

Pergantian musim 

Revolusi bumi ini memberikan dampak dengan adanya pergantian musim dan perbedaan musim pada masing-masing belahan dunia.

Pada belahan bumi bagian utara dan selatan memiliki empat musim yang berganti di setiap tahunnya yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.

Baca juga: Perbedaan Musim di Bumi Belahan Utara dan Selatan

Namun, berbeda pada belahan bumi yang dilewati garis khatulistiwa, pada bagian ini hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Perbedaan frekuensi waktu siang dan malam 

Dampak dari revolusi bumi ini membuat perbedaan frekuensi dari siang dan malam. Siang dan malam pada bagian bumi utara dan selatan akan berbeda dengan bagian bumi di garis khatulistiwa.

Pada bagian bumi tengah atau khatulistiwa ini memiliki waktu siang dan malam yang terbagi rata masing-masing 12 jam.

Kombinasi dari revolusi dan sumbu kemiringan bumi ini menimbulkan gejala alam pada frekuensi waktu siang dan malam. Makin ke arah utara frekuensi waktu siang atau malam akan terasa lebih lama, bagian paling selatan juga merasakan hal itu.

Baca juga: Akibat Revolusi Bumi terhadap Matahari Terbit dan Tenggelam

Gerak semu tahunan Matahari 

Gerak semu tahunan matahari ini adalah latar belakang dari perubahan musim dan perbedaan frekuensi siang dan malam yang ada di bumi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com