Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit terletak di Selat Sungai Brantas tepatnya di kecamatan Trowulan. Pusat pemerintahannya diperkirakan di sekitar Mojokerto, Jawa timur. Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan pada tahun 1350-1389.
Raja Majapahit pada masa kejayaannya adalah Hayam Wuruk dengan Mahapatinya Gajah Mada.
Pada zaman Hayam Wuruk, kerajaan Majapahit mempunyai tata pemerintahan yang teratur dan cermat.
Hayam Wuruk bersama Mahapatih Gajah Mada mampu membangun kerajaan ke puncak kejayaan. Wilayah kerajaan meliputi hampir seluruh Nusantara sampai ke semenanjung Malaka termasuk Tumasik (Singapura).
Baca juga: Asal-usul Berdirinya Kerajaan Majapahit
Hubungan dengan negara-negara tetangga terjalin cukup baik. Hubungan baik dengan negara-negara tetangga itu disebut Mitreka Satata.
Kerajaan Majapahit mengatur kekuasaan dan pengelolaan negara dengan teratur. Pengaturan itu dapat dilihat pada bidang-bidang sebagai berikut.
Kekuasaan pemerintah tertinggi dipegang oleh raja. Untuk menjalankan roda pemerintahan, kerajaan membagi kekuasaan menjadi tiga lembaga, yaitu:
Baca juga: Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit mengatur wilayah pemerintahan menjadi beberapa kadipaten, setiap kadipaten dipimpin oleh seorang Adipati. Adipati merupakan wakil raja di daerahnya. Para Adipati memegang kekuasaan tertinggi di daerahnya.
Agar tidak terjadi pemberontakan kepada raja oleh Adipati maka dibuat ikatan yang kuat antara raja dan Adipati. Pengikat hubungan yang kuat tersebut dilakukan dengan cara menikahkan para Adipati dengan keluarga raja.
Untuk mengawasi Adipati di kadipaten maka setiap 12 tahun sekali dilakukan upacara Srada. Upacara ini untuk menghormati arwah nenek moyang. Upacara Srada dihadiri segenap pejabat, Adipati, dan rakyat Majapahit.
Baca juga: Faktor Majapahit menjadi Kerajaan Besar Agraris dan Perdagangan
Keberadaan Kerajaan Majapahit tentu memberikan dampak di berbagai bidang, mulai dari perdagangan hingga kebudayaan. Berikut penjelasannya:
Perdagangan pada masa kerajaan Majapahit berkembang cukup pesat. Banyak pedagang dari luar kerajaan singgah di pelabuhan yang berada di muara Sungai Brantas.
Mereka juga berlabuh di daerah Tuban, Gresik, dan Pasuruan. Hal ini membuktikan ramainya perdagangan di kerajaan Majapahit.
Di daerah pedalaman, rakyat Majapahit giat bercocok tanam. Kerajaan Majapahit membangun sarana pengairan, tanggul, dan saluran-saluran air. Hasil pertanian cukup melimpah, misalnya hasil pertanian seperti padi dan lada.
Kerajaan Majapahit sangat memperhatikan bidang kebudayaan terutama bidang sastra. Banyak karya sastra dihasilkan pada masa kerajaan Majapahit.
Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit
Misalnya, Kitab Negarakertagama ditulis oleh Empu Prapanca, Kitab Sutasoma dan Kitab Arjunawijaya ditulis oleh Empu Tantular.
Dalam kitab Sutasoma tertulis makna budaya yang luhur, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Selain sastra, kebudayaan dalam bentuk bangunan candi berkembang cukup pesat.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.