Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Ditetapkannya 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila

Kompas.com - 12/10/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comHari Kesaktian Pancasila yang diperingati tiap 1 Oktober, dilatarbelakangi oleh insiden pembantaian yang terjadi pada 30 September.

Penetapan 1 Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila dilakukan oleh Jenderal Soeharto. Untuk Pancasila sendiri, ideologi ini lahir pada 1 Juni 1945, atas inisiatif Soekarno dalam rapat Panitia Sembilan.

Meski begitu, keberadaan ideologi ini tidak menjadi pusaka yang begitu sakti. Karena Pancasila lahir secara wajar dan sesuai keadaan yang begitu obyektif saat itu.

Akan tetapi dalam perkembangannya, Pancasila kemudian mampu diterima bangsa Indonesia sebagai dasar negara.

Di pihak lain, terjadi pemberontakan dan pembentukan beberapa dewan, yang kemudian mampu dihancurkan oleh dukungan rakyat saat itu.

Baca juga: Nilai yang Terkandung dalam Sila Pertama Pancasila dan Contoh Penerapannya

G30S

Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Peristiwa G30S pada 1965.Kemdikbud Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Peristiwa G30S pada 1965.

Gerakan 30 September atau yang banyak dikenal sebagai G30S ini merupakan insiden berdarah yang menyebabkan enam perwira tinggi berpangkat jenderal, seorang kapten, dan beberapa orang lainnya gugur.

Kejadian tersebut dianggap sebagai upaya pemberontakan oleh beberapa pengawal istana, yang dikenal sebagai Pasukan Cakrabirawa.

Pasukan istana disebut memberi dukungan terhadap PKI atau Partai Komunis Indonesia, dengan Letkol Untung sebagai komandonya.

Adapun korban dalam pemberontakan G30S adalah:

  • Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi/Panglima Angkatan Darat)
  • Mayjen TNI Raden Suprapto (Panglima AD Bidang Administrasi/Deputi II Menteri)
  • Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan/Deputi III Menteri)
  • Mayjen TNI Siswondo Parman (Panglima AD Bidang Intelijen/Asisten I Menteri)
  • Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Panglima AD Bidang Logistik/Asisten IV Menteri)
  • Brigjen TNI Soetojo Siswomihardjo (Oditur Jenderal Angkatan Darat/Inspektur Kehakiman)

Korban dari G30S ini ditemukan pada 3 Oktober 1965 di sebuah lubang di wilayah Pondok Gede. Saat ini, lubang tersebut dikenal sebagai lubang buaya.

Sasaran utama dalam insiden tersebut adalah Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang berhasil selamat dari peristiwa itu.

Baca juga: Peristiwa G30S: Siapakah Sosok Letnan Untung?

Namun, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution terbunuh karena salah sasaran.

Tak hanya itu, beberapa anggota perwira turut gugur dalam kejadian tersebut. Beberapa korban lain dari peristiwa G30S ini adalah:

  • Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
  • Kol. Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
  • Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal Kediaman Resmi Wakil Perdana Menteri II dr. J. Leimena).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com