Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tari adalah unsur kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Secara umum, sejarah perkembangan tari dapat dilihat dari waktu ke waktu lewat tahapan atau masa tertentu.
Bagaimana sejarah dan perkembangan tari dari masa ke masa?
Masyarakat zaman prasejarah ternyata sudah mengenal seni tari. Karena mereka mulai mengenal nilai keindahan dalam tingkat kehidupan.
Tari-tarian sudah tercipta menggunakan gerakan tangan dan kaki walau masih sangat sederhana.
Pada zaman itu, juga telah ada instrumen musik pengiring tarian, misalnya nekara. Ini membuktikan bahwa pada zaman itu seni tari telah ada.
Bentuk sederhana dari gerakan yang disajikan sering dikaitkan dengan kepercayaan waktu itu. Sehingga tariannya terkesan magis juga sakral.
Baca juga: Tari Legong: Sejarah, Perkembangan, Makna, dan Alat Musik Pengiringnya
Pada zaman prasejarah, tari disajikan sebagai ungkapan kegembiraan, kesederhanaan, dan digunakan dalam berbagai upacara.
Gerakan tari pada zaman prasejarah cenderung meniru alam. Mulai dari suara, perilaku, hingga tata kehidupan sehari-hari.
Seni tari pada zaman prasejarah banyak dipengaruhi kepercayaan masyarakat waktu itu, sehingga bentuknya terlihat simpel dan masih sangat sederhana.
Pada masa pemerintahan Indonesia-Hindu, seni tari banyak dipengaruhi oleh kebudayaan India.
Mayoritas pedagang yang datang cenderung menetap bahkan menikah dengan penduduk pribumi. Selain itu, kehidupan masyarakatnya juga sangat dipengaruhi agama.
Hal itu menyebabkan timbulnya perpaduan tari India dan budaya kerajaan saat itu. Ini juga terlihat pada masa kerajaan Jawa, Taruma Negara (400M) dan Kerajaan Kutai di Kalimantan.