Faktor yang Memengaruhi Berdirinya Perusahaan Asing di Indonesia

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Keberadaan perusahaan asing di Indonesia membawa dampak dalam kehidupan masyarakat.

Pada satu sisi, kekayaan alam bangsa Indonesia dapat dimanfaatkan, sehingga mampu meningkatkan perekonomian negara.

Sementara di sisi lainnya, jika perusahaan asing tidak mengalihkan teknologinya, bangsa kita tidak akan pernah mandiri.

Banyak perusahaan asing yang berdiri di Indonesia, didorong oleh beberapa faktor. Berikut penjelasannya:

Kekayaan alam Indonesia

Indonesia banyak memiliki sumber daya alam (SDA) sebagai bahan baku. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam.

Tidak mustahil, jika negara-negara maju bermodal besar menjadikan Indonesia sebagai tempat mendirikan usaha.

Baca juga: BUMS: Definisi dan Macam-macamnya

Dengan kekayaan alam ini, mereka tidak perlu mencari bahan baku ke tempat lain. Karena bahan baku apa pun yang mereka inginkan tersedia di negeri ini.

Tenaga kerja yang murah

Tingkat pendidikan masyarakat yang tergolong rendah, tidak adanya keahlian, dan kurangnya lapangan pekerjaan menjadikan tenaga kerja Indonesia melimpah dan murah.

Dengan karakteristik dan keahlian tenaga kerja itu, para pengusaha asing mendirikan perusahaannya di Indonesia.

Besarnya konsumen

Indonesia adalah negara berpenduduk besar, sehingga ada banyak konsumen yang tersebar di berbagai wilayahnya.

Banyaknya penduduk Indonesia memberi potensi yang besar dalam pemasaran sebuah produk. Jumlah penduduk yang besar juga menjamin bahwa produknya akan laris di pasaran.

Tingkat keamanan yang terjamin

Syarat lain yang diperlukan dalam penanaman modal di Indonesia adalah keamanan dalam negeri yang terjamin.

Baca juga: Peran Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam Perekonomian Indonesia

Artinya di Indonesia sangat jarang terjadi konflik, kerusuhan, atau permasalahan besar lainnya.

Jika hal negatif seperti itu terjadi, para pengusaha asing tidak akan tertarik untuk mendirikan perusahaanya di Indonesia.