Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Unsur Fisik Puisi

Kompas.com - 02/06/2022, 07:30 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Puisi adalah karya sastra fiksi yang cara penyajian maknanya mengutamakan keindahan bahasa.

Karya sastra puisi dibentuk oleh dua unsur atau struktur utama, yakni unsur batin serta fisik.

Struktur batin adalah unsur pembangun puisi dari dalam yang tidak terlihat langsung dalam penuturan kata atau kalimatnya.

Sementara unsur fisik puisi adalah struktur pembangun dari luar yang bisa diketahui langsung melalui penulisan kalimatnya.

Berikut yang tidak termasuk unsur fisik puisi adalah:

  1. Tema
  2. Bahasa figuratif
  3. Diksi
  4. Imaji
  5. Tipografi

Dari pertanyaan di atas, yang tidak termasuk unsur fisik puisi adalah tema (a). Karena merupakan struktur atau unsur batin puisi.

Tema adalah gagasan pokok yang menjadi landasan awal bagi pembaca untuk memahami keseluruhan isi puisi. Tema ditentukan dari diri penyair.

Baca juga: Struktur Batin Puisi beserta Penjelasannya

Adapun yang termasuk unsur fisik puisi adalah:

  1. Tipografi
  2. Bahasa figuratif (majas)
  3. Diksi
  4. Imaji
  5. Rima
  6. Kata konkret.

Berikut penjelasan unsur fisik puisi:

Tipografi

Dikutip dari buku Konsep Dasar Kesusastraan (2018) karangan Rian Damariswara, tipografi dalam puisi adalah aspek bentuk visual yang berupa tata hubungan dan baris.

Bentuk visual puisi tak harus selalu dari tepi kiri ke kanan, melainkan bebas tergantung kehendak penyair.

Tipografi dapat juga disebut susunan penulisan huruf dalam puisi, seperti pemilihan tanda baca, huruf besar atau kecil, dan lain-lain.

Bahasa figuratif

Sering juga disebut majas.

Baca juga: 4 Perbedaan Puisi dan Prosa

 

Menurut Mukhlis dalam buku Teknik Penulisan Puisi: Teori, Aplikasi, dan Pendekatan (2020), bahasa figuratif adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau memberi efek konotasi tertentu pada puisi.

Bahasa figuratif membuat puisi menjadi prismatis, yaitu kaya akan makna. Beberapa contohnya, antara lain majas metafora, simile, personifikasi, ironi repetisi, dan lain-lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com