KOMPAS.com - Teori kuantitas uang menurut Irving Fisher merupakan penyempurnaan dari teori kuantitas uang yang sebelumnya telah dipaparkan oleh David Ricardo.
Dalam teorinya, Ricardo menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar.
Jelaskan teori kuantitas uang menurut Irving Fisher!
Irving Fisher mengemukakan bahwa dalam teori kuantitas uang, jumlah peredaran uang berbanding lurus dengan perubahan harga.
Menurutnya, perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi harga barang. Selain itu, Fisher juga menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang dapat menyebabkan inflasi, begitu pula sebaliknya.
Supaya lebih memahaminya, berikut pemaparan lebih lanjut mengenai teori kuantitas uang menurut Irving Fisher:
Menurut Hardi Fardiansyah, dkk dalam buku Ekonomi Moneter (Teori dan Kebijakan) (2022), Irving Fisher mengemukakan bahwa ada dua faktor yang memengaruhi nilai uang, yakni:
Baca juga: Uang: Pengertian Menurut Para Ahli dan Fungsinya
Sederhananya, teori kuantitas uang menurut Irving Fisher ini menyatakan bahwa jumlah yang yang beredar berbanding lurus dengan perubahan harga.
Dalam bukunya yang berjudul The Purchasing Power of Money, Irving Fisher memaparkan bahwa pada hakikatnya, perubahan jumlah uang yang beredar akan menyebabkan perubahan harga barang pada umumnya.
Dikutip dari buku Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teori Makro Ekonomi Konvensional dan Islam (2021) oleh Husna Ni'matul Ulya, teori kuantitas uang milik Fisher didasarkan pada falsafah hukum say, yang menyatakan bahwa perekonomian selalu dalam keadaan full employment.
Menurut Fisher, transaksi antara penjual dan pembeli akan menimbulkan pertukaran uang dengan barang atau jasa.
Sehingga nilai dari uang yang ditukarkan pasti sesuai dengan barang atau jasa yang diperoleh.
Baca juga: Teori Permintaan Uang Keynes
Secara matematis, pernyataan tersebut dituliskan sebagai berikut:
MV = PT
Keterangan:
Secara garis besar, asumsi teori kuantitas uang adalah peningkatan jumlah uang yang beredar bisa menyebabkan inflasi, begitu pula sebaliknya.
Jika bank sentral menggunakan instrumen peningkatan jumlah uang beredar dalam masyarakat, kemungkinan besar harganya akan meningkat. Dengan begitu, peluang terjadinya inflasi juga akan meningkat.
Baca juga: Teori Permintaan Uang Klasik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.