Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Kompas.com - 04/05/2022, 16:18 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comBahan bakar fosil adalah jenis bahan bakar yang paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, penggunan bahan bakar fosil menimbulkan banyak dampak negatif bagi kehidupan di bumi.

Apa saja dampak menggunakan bahan bakar fosil? Berikut adalah dampak dari penggunaan bahan bakar fosil!

Menyebabkan pemanasan global

Dilansir dari Understanding Global Change, pembakaran bahan bakar fosil melepaskan gas rumah kaca yang tetap berada di atmosfer selama ratusan tahun.

Gas rumah kaca hasil pembakaran bahan bakar fosil adalah karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO2), metana (CH4), karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2).

Baca juga: Dampak Meningkatnya Gas Rumah Kaca di Atmosfer Bumi

Gas rumah kaca akan memerangkap panas matahari, membuat bumi mengalami pemanasan global yang berbahaya bagi kehidupan di bumi.

Pencemaran udara

Dampak pembakaran bahan bakar fosil adalah polusi udara. Sejak manusia menggunakan bahan bakar fosil secara besar-besaran, polusi udara di bumi meningkat tajam.

Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan berbagai polutan udara seperti gas beracun dan molekul partikulat. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, stroke, dan juga penyakit jantung.

Dilansir dari Harvard School of Public Health, lebih dari delapan juta orang meninggal pada tahun 2018 akibat polusi bahan bakar fosil. Artinya, polusi bahan bakar fosil adalah satu dari lima penyebab kematian di seluruh dunia.

Baca juga: Penyebab Polusi Udara di Kota Besar

Pencemaran tanah

Proses ekstraksi, pengolahan, dan pembakaran bahan bakar fosil menggunakan bahan banyak bahan kimia yang menyebabkan pencemaran tanah. Belum lagi tumpahan bahan bakar fosil dan ledakan yang kerap terjadi di sekitar lokasi pengolahannya.

Hal tersebut menyebabkan pencemaran tanah. Sehingga, lokasi sekitar tambang bahan bakar fosil biasanya memiliki tanah tercemar yang sulit untuk ditinggali hewan maupun tumbuhan.

Pencemaran air

Dilansir dari epa.gov, pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan kelebihan nitrogen di atmosfer baik dalam bentuk nitrogen oksida ataupun amonia. Kedua bentuk nitrogen tersebut dapat masuk ke air melalui berbagai cara dan mengakibatkan polusi air.

  • Nitrogen yang masuk ke perairan menyebabkan dampak buruk seperti berikut:
  • Mengkontaminasi sumber air dan sumber makanan
  • Menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air
  • Menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan
  • Meningkatkan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit

Baca juga: Pencemaran Minyak di Laut: Upaya Mengatasi dan Dampaknya

Pengasaman air atau menurunnya kadar keasaman (pH) yang membuat air menjadi beracun bagi tumbuhan dan hewan di dalamnya.

Polusi air juga disebabkan oleh tumpahan bahan bakar fosil dan juga bahan kimia yang digunakan dalam proses pertambangan juga pengolahannya.

Tumpahan minyak di laut menjadi salah satu sampak buruk penggunaan bahan bakar fosil. Karena tumpahan minyak tersebut dapat mematikan berbagai tumbuhan dan hewan disekitarnya.

Mengurangi pasokan air bersih

Dampak pembakaran bahan bakar fosil selanjutnya adalah mengurangi pasokan air bersih. Pembakaran bahan bakar fosil terutama untuk pembangkit listrik menghasilkan panas yang sangat besar.

Baca juga: Bagaimana Perubahan Iklim dapat Memengaruhi Ketersediaan Air Bersih?

Panas tersebut harus didinginkan oleh air. Setiap pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil membutuhkan ratusan galon air setiap harinya untuk mendinginkan pembangkitnya.

Hal tersebut membuat pembakaran bahan bakar fosil mengurangi pasokan air bersih.

Menyebabkan hujan asam

Gas sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan juga karbon dioksida yang dilepaskan saat pembakaran bahan bakar fosil akan menyatu dengan uap air di udara.

Hal tersebut akan menyebabkan hujan asam yang merusakan bangunan, lingkungan, juga berbahaya bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com