Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Media Terhadap Teori Spiral Keheningan

Kompas.com - 04/05/2022, 16:00 WIB
Jessica Novia,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comTeori Spiral Keheningan berpijak pada opini publik. Ketertarikan untuk mengemukakan pendapat sangat bergantung pada media. 

Tanpa dukungan dari orang lain yang berpandangan berbeda, orang akan tetap bersikap konsonan terhadap pandangan yang ditawarkan oleh media. 

Dikutip dari Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2017) karya Richard West dan Lynn H.Turner, pengaruh penting dari media adalah pembentukan opini publik yang secara langsung berhubungan dengan kebebasan berpendapat dan memicu timbulnya kelompok mayoritas dan minoritas. 

Publik tidak diberi interpretasi peristiwa dalam berita yang luas dan seimbang. Sehingga publik diberi pandangan mengenai realitas yang terbatas. Pendekatan dalam meliput berita juga mempersempit persepsi seseorang. 

Baca juga: Pengertian Teori Spiral Keheningan dan Asumsinya 

Beberapa ahli mempertimbangkan tiga karakteristik media berita yang ingin diungkapkan, diantaranya:

  • Ubikuitas (Ubiquity)

Merujuk pada fakta bahwa media adalah sumber informasi yang berkuasa. Banyak orang bergantung pada media ketika mencari informasi, karena media terdapat di mana-mana. 

  • Kumulativitas (Cumulativeness)

Media merujuk pada proses media yang mengulang dirinya sendiri melintasi program dan waktu. Publik sering membaca suatu cerita di surat kabar pagi, mendengarkan cerita di radio, kemudian menonton cerita yang ada di surat kabar maupun di radio pada berita sore. 

Teori ini menyatakan bahwa persetujuan terhadap suatu suara memengaruhi informasi apa yang dikeluarkan publik untuk membantu mereka membentuk opini. 

  • Konsonan (Consonant)

Berhubungan dengan kesamaan keyakinan, sikap, dan nilai yang dipegang oleh media. Konsonansi dihasilkan dari tedensi orang-orang untuk menginformasikan ide dan opini mereka sendiri, dan membuat publik berasal dari publik. 

Baca juga: Teori Dramatisme: Pengertian, Asumsi, dan Retorika

Setiap karakteristik menyebabkan opini mayoritas didengarkan, mereka yang ingin menghindari isolasi kadang kala akan tetap diam. Tidaklah mengejutkan bahwa media sangat berpengaruh dalam pembentukan opini publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com