Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagasan dan Fakta dalam Teks Eksposisi

Kompas.com - 28/01/2022, 10:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ranem, Guru SMPN 1 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

 

KOMPAS.com - Beberapa orang sering gagal dalam menyampaikan gagasan atau pendapat kepada orang lain. Mengapa hal itu terjadi? 

Ini mungkin karena ketika akan menyampaikan gagasan, orang tersebut tidak mampu memaparkan dengan baik. Selain itu, bisa jadi paparan yang disampaikan tidak didukung dengan fakta-fakta yang menyakinkan orang lain. 

Untuk memaparkan sebuah gagasan dalam rangka meyakinkan khalayak, kita perlu memahami cara menuangkan gagasan dan fakta dalam bentuk teks eksposisi.

Pengertian eksposisi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi merupakan kata benda yang diartikan sebagai uraian atau paparan yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan. Eksposisi juga diartikan sebagai pameran.

Dalam sastra, eksposisi merupakan bagian awal karya sastra yang berisi tentang keterangan tokoh dan latar. Secara umum eksposisi diartikan juga sebagai paparan.

Baca juga: Teks Ulasan: Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh

Tujuan teks eksposisi

Menulis teks eksposisi bertujuan untuk meyakinkan orang. Dalam teks tersebut terdapat pendapat-pendapat yang digunakan untuk meyakinkan pembaca.

Peryataan ini juga terdapat pada kegiatan diskusi sehingga pendapat kita dapat diterima lawan bicara atau peserta diskusi. 

Unsur teks eksposisi

Karena tujuannya untuk meyakinkan orang lain, maka unsur utama dalam teks eksposisi adalah gagasan dan fakta.

Gagasan yang dikemukakan berupa sejumlah pendapat yang dapat berupa penilaian, saran, dorongan, atau ajakan kepada khalayak.

Supaya gagasan tersebut diterima, diyakini, dan diikuti oleh khalayak, perlu didukung dengan fakta-fakta. Keadaan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi, berfungsi memperkuat gagasan sehingga lebih meyakinkan khalayak. 

Pola pengembangan teks eksposisi

Pola pengembangan teks eksposisi dibedakan menjadi empat, yaitu:

Pola umum khusus

Pola umum khusus menempatkan ide pokok di awal paragraf. Kalimat-kalimat selanjutnya berupa ide penjelas. Paragraf yang dikembangkan dengan pola ini disebut juga paragraf deduktif atau pola pengembangan deduktif. 

Baca juga: Contoh Teks Drama Monolog

Pola khusus umum

Pola ini merupakan kebalikan dari pola umum khusus. Paragraf berpola khusus umum menempatkan ide pokok di akhir paragraf. Pola ini disebut juga dengan pola pengembangan induktif. 

Pola ilustrasi

Paragraf disebut berpola ilustrasi karena diperkuat dengan ilustrasi-ilustrasi untuk membuktikan pendapat. Biasanya gagasan yang disampaikan terlalu umum sehingga memerlukan ilustrasi konkret.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com