Oleh: Abdul Rahmat, Guru SDN 011 Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur
KOMPAS.com - Puisi merupakan salah satu karya sastra yang terikat oleh beberapa unsur. Di antaranya ialah rima dan irama.
Puisi juga dirangkai atas kata-kata menjadi sebuah kalimat yang ditulis dalam baris. Kemudian baris-baris tersebut juga disusun membentuk bait.
Dalam menganalisis puisi selain memperhatikan unsur-unsurnya yaitu rima, baris dan bait, kita juga dapat menelaah makna dan amanat yang bisa kita jadikan teladan.
Makna puisi adalah isi atau informasi yang terkandung pada sebuah puisi, baik baris dan baitnya. Sedangkan amanat pada puisi merupakan pesan yang ingin disampaikan di dalam puisi.
Baca juga: Ciri Khas Puisi Rakyat
Berikut ini adalah contoh menganalisis sebuah puisi:
Bersama Alam
Karya Abdul Rahmat, S.Pd.
Mahakarya nan hanya kuasa dicipta Pemilik Semesta
Elok mayapada selalu mampu memanjakan mata
Angin anabatik menemani langkahku menjeremba
Mega di langit bak lukisan buatku terkesima
Bagiku manusia fana, alam itu sahabat setia
Alam punya kirananya sendiri yang tak hingga
Gunung, hutan, laut punya makna istimewa
Langit jingga pun tak pernah membuat kecewa
Segala keelokan alam penuh makna mengajarkan
Bahwa segalanya tercipta atas kehendak Tuhan
Dan manusia harus bersyukur atas pemberian
Hidup bersama alam, menjaga kelestarian
Dari puisi di atas dapat dianalisa, yaitu:
Puisi di atas berjudul Bersama Alam karya Abdul Rahmat. Puisi tersebut terdiri atas 3 bait dan memiliki 12 baris. Rima pada bait pertama sampai dengan ketiga adalah a-a-a-a, karena pada bait pertama dan kedua setiap baris berakhiran huruf a. dan pada bait ketiga berakhiran huruf n.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Puisi
Pada bait pertama, makna puisinya ialah:
Alam ini ialah mahakarya dari Tuhan Yang Maha Esa. Keindahannya berhasil membuat mata terkesima. Embusan angin yang menyejukkan dan awan-awan di langit bagaikan lukisan indah.