KOMPAS.com – Dalam batang tumbuhan kita kerap menjumpai jaringan gabus yang menyerupai busa. Pembentukan lapisan gabus pada batang suatu tumbuhan dikotil merupakan aktivitas dari felogen atau yang lebih dikenal sebagai kambium gabus.
Namun, sebenarnya apakah jaringan gabus itu dan apa fungsinya bagi tumbuhan? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!
Jaringan gabus adalah jaringan tumbuhan di tumbuhan dikotil, tumbuhan berkayu, dan beberapa tanaman herba yang terdiri dari sel-sel gabus. Jaringan gabus terbentuk dari kambium gabus (felogen) yang merupakan sel-sel meristem.
Jaringan gabus yang terbentuk dari felogen terbagi menjadi duam yaitu felem dan feloderm. Dilansir dari Biology Online, cambium gabus yang meristematik menghasilkan sel-sel baru.
Baca juga: Jaringan Meristem: Struktur, Fungsi, dan Ciri-cirinya
Sel baru yang tumbuh ke arah dalam batang disebut feloderm, sedangkan sel baru yang tumbuh ke arah luar batang disebut dengan felem.
Biasanya, tumbuhan lebih banyak menghasilkan felem daripada feloderm. Ketika matang, sel-sel feloderm tetap hidup dan bersifat parenkim. Sedangkan, felem ketika matang sel-selnya mati dan menjadi lapisan gabus.
Lapisan gabus berfungsi melindungi tumbuhan dari cedera fisik ketika lapisan kayu tumbuhan terluka. Lapisan gabus cukup tebal untuk melindungi jaringan pengangkut dan jaringan esensial tumbuhan lainnya.
Menurut Thomas N. Taylor, dkk dalam Introduction to Vascular Plant Morphology and Anatomy (2009), sel gabus adalah sel mati yang dindingnya merupakan suberin, sehingga dapat mencegah kehilangan air dan juga memberikan penghalang terhadap infeksi oleh jamur dan bakteri.
Baca juga: Jaringan Dewasa pada Tumbuhan
Suberin yang dimaksud Thomas N. Taylor adalah penyusun dinding sel gabus yang merupakan lapisan yang kedap terhadap air dan gas. Sel gabus yang kedap air membuat air tidak bisa menguap melewati batang sehingga tanaman terhindar dari kekeringan.
Sel gabus yang tidak tembus air dan juga tidak tembus udara, membuat berbagai patogen tidak bisa melewatinya. Sehingga, sel gabus dapat melindungi tumbuhan dari infeksi patogen seperti jamur dan juga bakteri penyebab penyakit.
Menurut Has-Walter Heldt, dkk dalam Phenylpropanoids Comprise a Multitude of Plant-Specialized Meatbolites and Call Wall Components (2021), suberin pada sel gabus dapat melindungi tanaman dari paparan panas, bahkan memungkinkan beberapa tanaman bertahan hidup dari kobaran api yang singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.