KOMPAS.com - Sekring merupakan salah satu komponen listrik yang penting. Komponen ini sering ditemui di sebuah rangkaian listrik yang biasanya memiliki arus searah. Setidaknya dalam rangkaian listrik atau alat elektronik yang dipasang haruslah mempunyai sekrring.
Apa itu sekring?
Mengutip dari jurnal Perancangan Sistem Elektrikal pada Alat Pengisian Minyak Rem Otomatis Mobil (2019) karya Anggun Angkasa Bela Persada, dkk, sekring sering juga disebut fuse. Adalah komponen listrik untuk mengamankan sebuah rangkaian listrik atau perangkat listrik.
Pada dasarnya sekring terdiri atas sebuah kawat halus dan pendek yang akan meleleh serta terputus apabila dialiri arus listrik berlebihan. Kawat ini juga akan terputus jika terjadi hubungan arus pendek dalam sebuah peralatan listrik.
Menurut Hotimah dalam buku Sains untuk Anak (2017), kawat dalam sekring terbuat dari timah hitam yang dilapisi porselen. Bahan timah hitam dipilih karena sifatnya yang mudah meleleh ketika terkena arus listrik tinggi.
Baca juga: Alat dan Cara Membuat Rangkaian Listrik Seri
Karakteristik timah hitam ini berbeda dengan bahan kawat lain. Contohnya kawat tembaga. Ketika dialiri arus listrik berlebihan, kawat tembaga tidak akan meleleh kemudian terputus, melainkan akan berpijar dan menimbulkan api.
Dalam jurnal Rancang Bangun Perangkat Automatic Transfer Switch (ATS) Genset 1.200 VA sebagai Energi Listrik Cadangan (2017) karya Ifan Sufiyan Tsauri dan Deni Hendarto, sekring berfungsi untuk mengamankan peralatan atau rangkaian listrik dari hubungan arus pendek.
Fungsi utama sekring adalah sebagai pengaman. Sekring mencegah terjadinya kebakaran atau hal semacamnya, ketika hubungan arus pendek terjadi. Komponen listrik ini juga mencegah terjadinya korsleting atau terputusnya arus listrik.
Jika dirangkum, sekring mempunyai dua fungsi utama, yakni:
Baca juga: Indikator Besaran Pemakaian Listrik
Pengukuran sekfing biasanya dilakukan dengan multimeter digital. Berikut caranya: