Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Hubungan antara Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi?

Kompas.com - 18/06/2021, 15:02 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanpa disadari, kehidupan ekonomi kita dipengaruhi oleh tindakan, motif dan prinsip ekonomi. Ketiga hal ini saling memengaruhi dan berhubungan satu sama lain.

Menurut Anggena Pricila, dan teman-teman dalam jurnal Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya terhadap Rasionalitas Ekonomi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN (2013), tindakan ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk mempertimbangkan suatu pengorbanan agar bisa mendapat hal yang diinginkan.

Sedangkan motif ekonomi, mengutip dari jurnal Pengaruh Religiusitas, Motif Ekonomi dan Sikap Istiqomah terhadap Perilaku Nasabah dalam Menabung pada Bank Muamalat Mojokerto (2016) karya Sandy Hendra Mukti dan kawan-kawan, adalah alasan yang mendorong individu untuk melakukan tindakan ekonomi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Melansir dari situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia, prinsip ekonomi merupakan panduan yang digunakan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan yang rasional antara pengorbanan yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh.

Baca juga: Prinsip Ekonomi: Pengertian, Ciri-ciri, Manfaat dan Tujuan

Hubungan antara tindakan, motif dan prinsip ekonomi

Tindakan, motif dan prinsip ekonomi jelas saling memengaruhi satu sama lain. Jika melihat definisi atas, tindakan ekonomi adalah pertimbangan individu terhadap nilai pengorbanan yang harus dilakukan sebelum memperoleh yang diinginkan.

Motif ekonomi merupakan faktor pendorong tindakan ekonomi. Sedangkan prinsip ekonomi merupakan prinsip untuk menilai apakah pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang diperoleh sebanding.

Hubungan antara tindakan, motif, dan tindakan prinsip ekonomi adalah tindakan ekonomi setiap orang pastinya dipengaruhi motif ekonomi (faktor pendorong) dan diarahkan oleh prinsip ekonomi.

Artinya untuk mendapatkan hal yang diinginkan dengan pengorbanan seminimal mungkin, individu harus memperhatikan prinsip ekonominya sebelum melakukan tindakan ekonomi.

Contoh:

Aliya memiliki prinsip tidak akan membeli sepatu di atas harga Rp 500.000, karena ia ingin belajar hidup berhemat. Suatu hari, ia ingin membeli sepatu seharga Rp 800.000, karena modelnya bagus dan unik (prinsip ekonomi).

Baca juga: 10 Prinsip Ekonomi

Aliya memiliki uang tabungan senilai Rp 600.000. Ketika tertarik dengan sepatu itu, ia mulai berpikir dan mencari tahu tentang keunggulan merek sepatu yang diinginkan dengan harga Rp 800.000.

Ketika mengetahuinya, Aliya menilai apakah uang senilai Rp 800.000 sebanding dengan keunggulan sepatu yang diinginkannya (motif ekonomi).

Setelah mempertimbangkannya, Aliya memutuskan untuk tidak membeli sepatu tersebut. Karena harganya mahal dan kualitasnya tidak berbeda jauh dengan sepatu senilai Rp 500.000 (tindakan ekonomi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com